Saturday, July 28, 2012

Friday, July 27, 2012

MAKALAH MASALAH POKOK PEMBANGUNAN


BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara sedang berkembang adalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan kualitas penduduk yang masih relatif rendah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat maka jumlah penduduk usia kerjapun mengalami peningkatan. Jumlah pengangguran struktural pun semakin besar karena struktur ekonomi yang ada belum mampu menciptakan kesempatan keria yang sesuai dan dalam jum-lah yang cukup untuk menampung angkatan kerja yang ada. Penduduk sebagai sumber daya manusia walaupun dia berjumlah sangat besar apabila dibina dan dikerjakan sebagai tenaga kerja yang efektif  merupakan modal pembangunan yang besar dan sangat menguntungkan bagi usaha pembangunan di segala bidang.
Penduduk merupakan modal atau potensi yang besar untuk peningkatan produksi nasional jika tersedia lapangan pekerjaan yang cukup, tetapi di lain pihak jika penduduk banyak yang menganggur sebagai akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan, akan mengakibatkan semakin merosotnya tingkat kesejahteraan hidup masyarakat. Perkembangan dan pertumbuhan angkatan kerja yang terjadi beberapa tahun kemudian setelah perubahan penduduk secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memiliki pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah produktif. Sedangkan pertumbuhan formal telah terjadi proses feminisasi dan status wanita pekerja telah membaik.

A. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Selama dua dasa warsa yang lalu titik perhatian ekonomi dunia ditunjukkan pada upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan nasional riil. Para ekonom beranggapan bahwa pertumbuhan pendapatan nasional riil tersebut bisa digunakan sebagai ukuran kinerja (performance) perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, pemahaman terhadap sifat dan sebab-sebab terjadinya pertumbuhan ekonomi tersebut penting sekali untuk diperdalam.
Pada bagian ini dibahas tentang konsep dasar teori pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan kerangka analisis kemungkinan produksi sederhana (simple production possibility) untuk melihat tingkat, komposisi, dan pertumbuhan output nasional. Kemudian dibahas pula secara singkat sejarah pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, dan akhirnya perdebatan tentang masalah pertumbuhan itu sendiri.

Makalah Penelitian Kacang Hijau


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang, Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui apa pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan tumbuh kecambah.
B.     Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau ?
C.    Pembatasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini saya membahas, melihat dan mengamati sebatas pada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman (kacang hijau).
D.    Hipotesis dan Prediksi
  1. HA      : Ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah biji kacang hijau.
2.      HO      : Tidak ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah biji kacang hijau.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.    KLASIFIKASI KACANG HIJAU
Klasifikasi kacang hijau :

Ordo             : Leguminoceae (Rosales)
Familia          : Papilionaceae
Genus           : Vigna
Spesies          : Vigna radiate

MAKALAH HUJAN


BAB I
PENDAHULUAN

Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, air rumpon, air sawah, air comberan, air susu, air jamban, air kolam, air ludah, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air. Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal.
Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awah saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Karena semakin rendah suhu udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air, namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju.
Tetesan hujan, yang mencapai awan setelah sebelumnya menguap dari laut, mengandung zat-zat tertentu yang bisa memberi kesuburan pada tanah yang mati. Tetesan yang "memberi kehidupan" ini disebut "tetesan tegangan permukaan". Tetesan tegangan permukaan terbentuk di bagian atas permukaan laut, yang disebut lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan yang lebih tipis dari 1/10 mm ini, terdapat sisa senyawa organik dari polusi yang disebabkan oleh ganggang mikroskopis dan zooplankton. Dalam sisa senyawa organik ini terkandung beberapa unsur yang sangat jarang ditemukan pada air laut seperti fosfor, magnesium, kalium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobal, dan timah. Tetesan berisi "pupuk" ini naik ke langit dengan bantuan angin dan setelah beberapa waktu akan jatuh ke bumi sebagai tetesan hujan. Dari air hujan inilah, benih dan tumbuhan di bumi memperoleh berbagai garam logam dan unsur-unsur lain yang penting bagi pertumbuhan mereka. Seperti yang tertera dalam ayat

Proposal Penelitian PENGARUH PENGUASAAN VIRUS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK BAKTERI SISWA


A.          Latar Belakang Masalah
Virus merupakan organisme yang memiliki keterbatasan-keterbatasan metabolik, tidak mampu melakukan replikasi untuk menghasilkan virus-virus baru. Virus memiliki kemiripan dengan bakteri. Kemiripin yang dimaksud disini adalah mempunyai kesamaan-kesamaan seperti bentuk dan ukurannya. Virus dan bakteri memiliki bentuk seperti kokus, basil, spirilum, bulat, batang dan seperti huruf T. serta ukurannya sangat kecil hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron.
Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari fenomena-fenomena biologi baik itu berdampak positif maupun negatif seperti virus. Untuk itu biologi perlu dipelajari dan dipahami salah satunya adalah virus dan bakteri yang mempunyai dampak tertentu bagi kehidupan manusia.
Oleh karena itu untuk dapat memberikan pemahaman materi yang satu ke materi yang lain dilihat dari kesamaan-kesamaannya, kita perlu meningkatkan pembelajaran biologi terutama dalam bidang mikroorganismenya seperti virus dan bakteri sehingga hasil belajar siswa serta mengetahui apa manfaat dan dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa apalagi hasil belajar siswa harus memiliki sejumlah pegetahuan yang berhubungan dengan virus dan bakteri. Pengetahuan tersebut dapat dari berbagai mata pelajaran yang diberikan oleh guru khususnya biologi dengan cara pemberian penguasaan materi yang satu terhadap materi yang lain seperti virus terhadap bakteri. Melalui pemahaman itu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penguasaan siswa terhadap virus dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam memahami masalah-masalah pembelajaran di SMA Negeri 5 Padangsidimpuan mempunyai harapan siswa kelas X menguasai pendidikan biologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi yang menjadi masalahnya merupakan sulit untuk memahami khususnya dalam penguasaan virus.
Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar pendidikan biologi SMA N 5 Padangsidimpuan. Siswa hanya mampu memperoleh nilai rata-rata 65” sebagaimana diketahui masih dalam kategori rendah dan sangat diharapkan terjadi kenaikan yaitu dengan kategori baik 70” sesuai dengan KKM yang ideal.
Para pemerintah atau guru-guru telah banyak melakukan usaha untuk melakukan hasil belajar dan mutu pendidikan seperti yang dapat dilihat di perundang-undangan pensisikan, perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan, peningkatan sosialisasi pembelajaran sekolah juga telah banyak memberikan peraturan seperti disiplin guru dan siswa, sopan santun dan tata krama di sekolah.
Untuk meningkatkan hasil belajar perlu penguasaan materi sebelumnya, oleh karena itu penguasaan siswa akan sangat menunjang pemahaman tentang materi selanjutnya seperti penguasaan virus.

MAKALAH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SEORANG SPERVISOR DALAM PENGAWASAN KINERJA GURU PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan perannya sangat penting untuk membantu guru dan muridnya. Didalam kepemimpinnya kepala harus dapat memahami, mengatasi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkunagn sekolah.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang kepala sekolah harus mampu meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sesorang, sebagai pemimpin sekolah harus mampu memberikan pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik.
Sebagai pemimipin yang mempunyai pengaruh, ia berusaha agar nasehat, saran dan jika perlu perintahnya di ikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir, sikap, tingkah laku yang dipimpinnya. Dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu kelebihan pengetahuan dan pengalaman, ia membantu guru-guru berkembang menjadi guru yang profesional.
Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya kepala sekolah ahrus melakaukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan yang sangat tergantung pada kemampuannya. Sehubungan dengan itu, kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi untuk mengawasi, membangun, mengkoreksi dan mencari inisiatif terhadap jalannya seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping itu kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan berfungsi mewujudkan hubungan manusiawi (human relationship) yang harmonis dalam rangka membina dan mengembangkan kerjasama antar personal, agar secara serempak bergerak kearah pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-masing secara efisien dan efektif.
Oleh karena itu, segala penyelenggaraan pendidikan akan mengarah kepada usaha meningkatkan mutu pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh guru dalam melaksanakan tugasnya secara operasional. Untuk itu kepala sekolah harus melakukan supervisi sekolah yang memungkinkan kegiatan operasional itu berlangsung dengan baik.
Melihat pentingnya fungsi kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor dalam pengawasan kinerja guru Pendidikan Agama Islam, maka usaha untuk meningkatkan kinerja yang lebih tinggi bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah bagi kepala sekolah. Karena kegiatan berlangsung sebagai proses yang tidak muncul dengan sendirinya. Pada kenyataannya banyak kepala sekolah yang sudah berupaya secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu caranya memotivasi para guru-guru akan memilki kinerja lebih baik tapi hasilnya masih lebih jauh dari harapan.

MAKALAH “BUDIDAYA UBI JALAR” | TEKNIK DALAM MEMBUDIDAYA UBI JALAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan MAKALAH “BUDIDAYA UBI JALAR” pada mata pelajaran muatan lokal yang dibimbing oleh Ibu Kristina Paulina, S.Pd.
Teknologi budidaya ubi jalar merupakan materi yang perlu diketahui oleh siswa-siswi kejuruan atau sekolah pertanian, karena melihat maraknya perkembangan teknologi didalam pemberdayaan tanaman budidaya ubi jalar perlu juga diaplikasikan oleh siswa agar mampu meningkatkan mutu pendidikan yang lebih efektif terutama di bidang pertanian.
Terima kasih kepada semua yang telah berperan aktif dalam penyelesaian makalah ini terutama pembimbing, kritik dan saran diperlukan sangat diharapkan untuk pengembangan materi makalah ini. Terima kasih

Marancar,   November 2011
Pemakalah ,

BAB I
PENDAHULUAN

Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) Merupakan sumber karbohidrat yang dapat dipanen pada umur 3 – 8 bulan. Selain karbohidrat, ubijalar juga mengandung vitamin A,C dan mineral serta antosianin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Disamping itu, ubi jalar tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri dan pakan ternak.
Di Indonesia, ubi jalar umumnya sebagai bahan pangan sampingan. Sedangkan di Irian Jaya, ubi jalar digunakan sebagai makanan pokok. Komoditas ini ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Luas panen ubu jalar diindonesia sekitar 230.000 ha dengan produktivitas sekitar 10 ton/ha. Padahal dengan teknologi maju beberapa varietas unggul ubi jalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah/ha.

CONTOH MAKALAH TENTANG WAWANCARA



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Motivasi merupakan suatu dorongan dimana seseorang ingin meraih suatu prestasi yang lebih baik lagi dari yang dia raih saat ini.Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi biasanya akan lebih berhasil dalam menjalani hidupnya dimasa yang akan datang. Meniti karier dari bawah merupakan salah satu bentuk perjuangan yang patut dicontoh oleh generasi muda karena pada kenyataannya banyak generasi muda yang tidak mau meniti karier dari bawah tapi langsung bermimpi menduduki suatu jabatan yang tinggi.
Kepedulian sosial juga dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat .Generasi muda pada zaman sekarang juga mempunyai kepedulian sosial yang kurang terhadap sesama manusia. Mereka lebih mementingkan ego masing- masing

B. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
  • Untuk membangkitkan motivasi generasi muda agar mempunyai cita-cita yang positif dan memiliki masa depan yang lebih baik.
  • Untuk meningkatkan kepedulian sosial generasi muda.
  • Sebagai tugas Bahasa Indonesia.

C.    Metode dan Teknik Penulisan
Metode dan teknik penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan cara wawancara secara langsung terhadap narasumber.

D.  Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
B.  Tujuan Penulisan
C.   Metode dan Teknik Penulisan
D.    Sitematika Penulisan
BAB II ISI PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan
B.  Saran


BAB II
ISI PEMBAHASAN

Narasumber yang kami wawancarai adalah  Ibu Sundari. Ibu Sundari lahir di Padangsidimpuan pada tanggal 1 Februari 1980. Beliau bekerja sebagai guru BK ( Bimbingan Konseling) di SMPN 1 Padangsidimpuan. Beliau bekerja sebagai guru BK di  SMPN 1 Padangsidimpuan sejak  tahun 2001. Untuk lebih jelasnya simak wawancara kami dengan beliau!

Contoh PTK SD Kelas 5 | Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar

I. JUDUL PENELITIAN

Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Gaya Magnet di Kelas V  

SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara


II. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan  standar  minimum  yang  secara  nasional  harus  dicapai  oleh  peserta  didik  dan  menjadi  acuan  dalam  pengembangan  kurikulum  di  setiap  satuan  pendidikan” (Depdiknas, 2006:47).  Pencapaian  SK  dan  KD tersebut pada pembelajaran IPA didasarkan  pada  pemberdayaan  peserta  didik  untuk  membangun    kemampuan,    bekerja    ilmiah,    dan    pengetahuan    sendiri    yang  difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran IPA. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah “Mengembangkan   keterampilan   proses   untuk   menyelidiki   alam   sekitar,  memecahkan masalah dan membuat keputusan;” (Depdiknas, 2006: 48).

MAKALAH MIKROBIOLOGI | Teknik Kultur Murni


BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara dalam kajian kultur murni, penulis mengingat bioteknologi yang menunjukkan perkembangan biologi di dewasa ini. Baik di biokimia, genetika, biologi molekuler dan yang utama didalam mikrobiologi.
Dewasa ini penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang misalnya pengolahan bahan pangan, farmasi, pertanian, kesehatan dimana yang sebagai objeknya adalah bakteri, virus dan jamur.
Jadi pembahasan makalah ini, penulis berbicara tentang kultur murni yaitu teknik / metode yang digunakan dalam mengembangkan organisme.
PENGANTAR KULTUR MURNI
Mendapatkan kultur murni berbagai mikroorganisme dikenal beberapa metode yang digunakan, isolasi merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan sehingga diperoleh kultur murni yang berasal dari satu koloni.
Saat ini telah dikembangkan metode isolasi menggunakan meromanipulator yang lebih efisien untuk pekerjaan isolasi secara rutin. Untuk memperoleh kultur tunggal maka metode pengenceran sering digunakan namun sekarang mulai menemukan kemungkinan pengenceran pada permukaan padat.
Sampel ditempatkan disatu titik pada medium pertumbuhan padat yang steril dan kemudian menggunakan jamur steril, sampel (mokulum) digoreskan beberapa kali diatas permukaan media. Beruntun masing – masing mewakili proses pengenceran sehingga diperoleh sel tunggal disepanjang garis tersebut. Metode ini dipelopori oleh Robert Koch. Alternatif untuk metode beruntun adalah metode tuang sampel diencerkan dan dicampur dengan medium pertumbuhan yang sebelumnya diencerkan dan dicampur dengan medium pertumbuhan yang sebelumnya diencerkan pada suhu yang sesuai. Campuran dituangkan kedalam cawan petri dan di inklubasi, setiap sel menghasilkan sebuah koloni dalam media.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tekhnik Kultur Murni
Kultur adalah organisme yang ditumbuhkan dalam kultur media didalam pertumbuhan mikroorganisme dengna tekhnik kultur murni. Dikenal juga metode yang digunakan dilaboratorium, yaitu :
1.      Pour plate methode (metode tebar)
2.      Streak plate method (metode gores)
3.      Spread plate method (metode tuang)
4.      metode tusuk

MAKALAH BUNYI | Bunyi Bahasa & Suku Kata


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Linguistik adalah ilmu yang menelaah keuniver salah bahasa atau telaah tentang asas-asas umum yang berlaku pada bahasa secara universal. Salah satu prinsip dasar linguistik adalah bahasa adalah vocal, dimana hanya ujaran sajalah yang mengandung segala tanda utama suatu bahasa.
Fonologi adalah cabang linguistik yang salah satunya mempelajari seluk beluk suku kata. Suku kata bisa dihitung dengan melihat jumlah bunyi vokal yang ada dalam kata itu. Suku kata jika bergabung maka akan membentuk kata yang nantinya memiliki makna sendiri, sehingga sempurnalah sebuah bahasa itu.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam paper ini dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas selanjutnya, antara lain :
1.      Apa penjelasan tentang bunyi bahasa  ?
2.      Apa penjelasan tentang suku kata ?
3.      Bagaimana pola suku kata dalam bahasa Indonesia ?
1.3 Tujuan
Paper ini ditulis dengan harapan agar mampu memberikan gambaran kepada para pembaca tentang suku kata dan pola suku kata dalam bahasa Indonesia. Selain itu juga, sebagai bahan kepustakaan tentang bunyi bahasa.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bunyi Bahasa dan Suku Kata
2.1.1 Bunyi Bahasa
            Secara umum, bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik terapan. Bidang linguistik murni mencakup fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa, penerjemahan, leksikografi, dan lain-lain. Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-bab berikut ini.

 
Design by Materi Belajar Online