ABSTRAK
Judul Karya Tulis : Efektivitas Pembelajaran Teknik Passing Atas Permainan Bola Voli dengan Pendekatan Bermain “Permainan Kepala Beranjau.”
Disusun Oleh : ……………………………………………………
Unit Kerja : ……………………………………………………
Karya tulis ini merupakan laporan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan bermain “Permainan Kepala Beranjau,” dengan subjek Kelas
VI semester genap.
Dari hasil penilaian yang dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan bermain “Permainan Kepala Beranjau” dapat
meningkatkan efektivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Pendekatan bermain “Permainan Kepala Beranjau” juga dapat meningkatkan
nilai hasil pembelajaran siswa.
Dari hasil pembelajaran tersebut disarankan kepada guru mata pelajaran
Pendidikan Jasmani untuk menerapkan pendekatan bermain khususnya ”Permainan
Kepala Beranjau” dalam pembelajarannya agar dapat memberikan situasi belajar
yang efektif dan menyenangkan kepada siswa.
Kata Kunci : Efektivitas, Pembelajaran, Teknik, Passing Atas, Bola Voli,
Pendekatan Bermain, Permainan Kepala Beranjau.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. ii
ABSTRAK................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................ 3
D. Manfaat...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................ 3
D. Manfaat...................................................................................................... 3
BAB II
DESKRIPSI................................................................................................. 4
A.
Konteks Implementasi................................................................................. 4
B. Perencanaan................................................................................................ 4
C. Pelaksanaan................................................................................................ 5
D. Penilaian..................................................................................................... 6
B. Perencanaan................................................................................................ 4
C. Pelaksanaan................................................................................................ 5
D. Penilaian..................................................................................................... 6
BAB III
PEMBAHASAN......................................................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 11
A.
Kesimpulan................................................................................................. 11
B. Saran.......................................................................................................... 11
B. Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat besar artinya
bagi pembangunan generasi penerus bangsa. Dengan demikian pendidikan sangat
memegang perananan yang sangat penting bagi nasib kehidupan bangsa, karena
berkaitan langsung dengan pembangunan kualitas sumber daya manusia.
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang
peranan yang teramat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Umaedi (1999) mengatakan bahwa Peningkatan kualitas pendidikan merupakan
suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya
manusia itu sendiri.
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah dengan mengadakan pembaharuan kurikulum pendidikan nasional
sesuai dengan perkembangan jaman.
Pada saat ini pemerintah telah menerapkan kebijakan pelaksanaan kurikulum
baru yang disesuaikan dengan tuntutan jaman. Kebijakan itu ditandai dengan
pelaksanaan Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) secara nasional.
Kurikulum ini menjadi pedoman bagi guru dalam kegiatan pembelajaran untuk semua
mata pelajaran. Dalam Kurikulum 2004 ini terdapat standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator dan materi pokok untuk masing-masing mata
pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru harus berpedoman pada
kurikulum tersebut, sehingga diharapkan siswa akan dapat mencapai standar
kompetensi pada masing-masing mata pelajaran, dan tujuan dari pembelajaran
tersebut dapat tercapai.
Agar tercapai tujuan tersebut guru dituntut untuk kreatif dan inovatif
dalam kegiatan pembelajaran, baik dalam penggunaan media maupun dalam strategi
dan pendekatan pembelajaran itu sendiri.
Dengan strategi dan pendekatan pembelajaran yang tepat, guru akan dapat
menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
Belajar akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa bila siswa
mengalami apa yang dipelajarinya. Agar siswa dapat mengalami apa yang
dipelajarinya, diperlukan pendekatan yang tepat.
Pada saat ini telah dikembangkan suatu pendekatan dimana guru dituntut
untuk dapat mengkaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka. Pendekatan ini kita kenal dengan istilah
pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL). Pendekatan
kontekstual ini dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk semua mata pelajaran,
termasuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani.
Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhaan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,
kebugaran jasmani, ketrampilan berpikir kritis, stabilitas emosional,
ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan
olahraga.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru diharapkan mengajarkan berbagai ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan hidup sehat. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat memberikan berbagai pendekatan agar siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Cara pelaksanaan pembelajaran kegiatan dapat dilakukan dengan latihan, menirukan, permainan, perlombaan, dan pertandingan
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru diharapkan mengajarkan berbagai ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan hidup sehat. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat memberikan berbagai pendekatan agar siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Cara pelaksanaan pembelajaran kegiatan dapat dilakukan dengan latihan, menirukan, permainan, perlombaan, dan pertandingan
Dari uraian diatas penulis mencoba untuk menerapkan pendekatan bermain
dengan menggunakan “Permainan Kepala Beranjau” dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani khususnya pada pembelajaran teknik passing atas permainan bola voli
pada siswa Kelas VI semester genap SD
Negeri No. 100130 Panobasan, Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011.
B. Rumusan
Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut diatas penulis ingin
merumuskan masalah sebagai berikut :
“ Apakah pendekatan bermain dengan Permainan Kepala Beranjau mampu
meningkatkan efektifitas pembelajaran teknik passing atas permainan bola voli
pada siswa.”
C. Tujuan
C. Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis adalah sebagai persyaratan seleksi guru
berprestasi tahun 2006 merupakan laporan hasil pembelajaran teknik passing atas
permainan bola voli dengan pendekatan bermain permainan Kepala Beranjau pada
siswa Kelas VI semester genap SD Negeri
No. 100130 Panobasan , Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011
D. Manfaat
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : Guru Pendidikan
Jasmani, agar dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan jasmani menggunakan
pendekatan bermain “Permainan Kepala Beranjau” sehingga dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Siswa sehingga memperoleh situasi dan pengalaman pembelajaran yang lebih
konkret, bermakna serta menyenangkan.
Penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dalam
penulisan karya tulis.
BAB
II
DESKRIPSI
DESKRIPSI
A. Konteks
Implementasi
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan pembelajaran yang menjadi bahan laporan penulisan
Karya Tulis ini adalah di SD Negeri No. 100130 Panobasan, Kecamatan Angkola
Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan .
Subjek
Yang menjadi subjek dalam pembelajaran ini adalah siswa Kelas VI semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 25 siswa, 15 laki-laki siswa, dan perempuan 10 siswa.
Yang menjadi subjek dalam pembelajaran ini adalah siswa Kelas VI semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 25 siswa, 15 laki-laki siswa, dan perempuan 10 siswa.
Waktu
Waktu pembelajaran yang menjadi bahan laporan Karya Tulis ini telah dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan Maret 2011. Pembelajaran dilaksanakan selama 3 jam pelajaran ( @ 45 menit ) Materi Pembelajaran Materi pembelajaran dalam karya tulis ini adalah materi pokok permainan dan olahraga, khususnya permainan bola voli teknik passing atas.
Waktu pembelajaran yang menjadi bahan laporan Karya Tulis ini telah dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan Maret 2011. Pembelajaran dilaksanakan selama 3 jam pelajaran ( @ 45 menit ) Materi Pembelajaran Materi pembelajaran dalam karya tulis ini adalah materi pokok permainan dan olahraga, khususnya permainan bola voli teknik passing atas.
Alat/media yang digunakan
Alat yang
digunakan dalam pembelajaran ini adalah :
a. Bola voli
b. Bola plastik, bola dari plastik bekas
c. Ban sepeda bekas / simpai
d. Net voli
e. Peluit
f. Stopwatch
a. Bola voli
b. Bola plastik, bola dari plastik bekas
c. Ban sepeda bekas / simpai
d. Net voli
e. Peluit
f. Stopwatch
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah guru dan siswa yang
mempunyai kemampuan lebih, yang bertugas mendemonstrasikan teknik passing atas
yang menjadi materi pembelajaran.
B.
Perencanaan
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang kita harapkan,
maka perencanaan yang baik dan matang mutlak harus dilaksanaknan. Perencanaan
pembelajaran dilaksanakan dengan jalan melihat Standar Kompetensi mata
pelajaran Pendidikan Jasmani, kemudian mengambil langkah-langkah sebagai
berikut :
Menetapkan
Indikator
Memilih metode/pendekatan pembelajaran
Memilih materi pelajaran
Menentukan alokasi waktu
Menentukan alat dan sumber bahan pelajaran
Memilih jenis evaluasi yang dilaksanakan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran karya tulis ini.
Memilih metode/pendekatan pembelajaran
Memilih materi pelajaran
Menentukan alokasi waktu
Menentukan alat dan sumber bahan pelajaran
Memilih jenis evaluasi yang dilaksanakan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran karya tulis ini.
C. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pada dasarnya menerapkan apa yang telah dilakukan pada
tahap persiapan. Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya terdiri dari tiga
tahapan, yaitu :
Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal untuk mempersiapkan siswa baik fisik dan mental untuk menghadapi proses pembelajaran lebih lanjut. Pendahuluan dapat dilaksanakan melalui kegiatan absansi siswa, apersepsi dan pemanasan (warming up) khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani.
Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal untuk mempersiapkan siswa baik fisik dan mental untuk menghadapi proses pembelajaran lebih lanjut. Pendahuluan dapat dilaksanakan melalui kegiatan absansi siswa, apersepsi dan pemanasan (warming up) khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani.
Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan pokok yang menjadi pokok bahasan materi
pembelajaran, kegiatan ini menenmpati prosentase terbesar dari kegiatan
pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani perlu memperhatikan
hal-hal seperti berikut :
a. Tahapan
pelaksanaan dilakukan dimulai dari yang mudah ke yang sukar, dari yang
sederhana ke yang kompleks, dari jarak yang dekat ke yang jauh, dan dari
tingkat kesulitan yang rendah ke yang tinggi.
b. Pengorganisasian
kegiatan dilaksanakan dengan perorangan, berpasangan, kelompok kecil dan
kelompok besar.
c. Cara
pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan latihan, menirukan, permainan,
perlombaan, dan pertandingan. (Depdiknas, 2004)
Dalam pembelajaran ini digunakan permainan Kepala Beranjau. Cara permainan ini dapat dilihat dalam lampiran.
Dalam pembelajaran ini digunakan permainan Kepala Beranjau. Cara permainan ini dapat dilihat dalam lampiran.
Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup
merupakan kegiatan akhir dari proses pembelajaran materi yang menjadi topik
pembelajaran pada hari itu.
Kegiatan penutup
dapat berupa kegiatan koreksi, evaluasi maupun refleksi. Dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Jasmani, perlu diberikan pendinginan (cooling down),
dan pemberian informasi mengenai tugas untuk persiapan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Pelaksanaan pembelajaran yang menjadi bahan laporan karya tulis ini telah dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan Maret 2006. Hasil dari pembelajaran dapat dilihat dalam lampiran karya tulis ini.
Pelaksanaan pembelajaran yang menjadi bahan laporan karya tulis ini telah dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan Maret 2006. Hasil dari pembelajaran dapat dilihat dalam lampiran karya tulis ini.
D. Penilaian
Sesuai dengan
pendekatan kontekstual yang digunakan dalam pembelajaran ini, maka penilaian
tidak hanya dilakukan untuk menilai hasil saja tetapi juga proses pembelajaran
yang dilakukan siswa juga dinilai. Penilaian hasil dilaksanakan untuk
mengumpulkan informasi tentang pencapaian kompetensi, tujuan penilaian adalah
menilai sejauh mana siswa mampu mencapai kompetensi hasil belajar, serta
memberikan umpan balik terhadap jalannya pembelajaran.
Sesuai dengan
pendekatan kontekstual yang digunakan dalam pembelajaran ini, digunakan
penilaian yang sesungguhnya (Authentic Assesment). Penilaian tidak hanya
dilaksanakan pada akhir pembelajaran saja tetapi juga dilaksanakan selama
proses belajar berlangsung.
Penentuan keberhasilan siswa dalam pembelajaran ini berpedoman pada
Penilaian Acuan Patokan (PAP). Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan,
rumusan tujuan pembelajaran berbasis kompetensi memiliki standar keberhasilan
pencapaian kompetensi dasar, dengan demikian mengarahkan pada penggunaan
penilaian acuan patokan (PAP). (Hari Sudarejat : 2004)
Penialaian acuan patokan adalah penilaian yang membandingkan hasil
belajar siswa kepada patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Nurhasan : 2001).
Dalam penilaian hasil pembelajaran ini menggunakan patokan 65, artinya bahwa
siswa dianggap lulus apabila telah menguasai 65 % dari seluruh materi.
Patokan ini ditetapkan atas dasar pertimbangan logis mengenai tingkat
penguasaan minimum. Para siswa yang mencapai
atau melebihi patokan ini, dinyatakan lulus, sedangkan siswa yang belum
bmencapai patokan tersebut dianggap belum menguasai secara minimum kemampuan
tersebut, atau dianggap belum lulus dan harus diberikan remedial
Bentuk penilaian, format penilaian dan hasil penilaian yang digunakan
dalam pembelajaran ini dapat dilihat dalam lampiran.
BAB
III
PEMBAHASAN
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler,
perceptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka system pendidikan nasional.
( Depdiknas, 2003 )
Tujuan dan
fungsi pendidikan jasmani antara lain adalah :
- Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis, melalui aktivitas jasmani.
- Mengembangkan ketrampilan gerak dan ketrampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (out door education)
Untuk dapat mencapai tujuan siswa dapat mengembangkan ketrampilan gerak
dan ketrampilan teknik, dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru
harus memilik dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran maupun pendekatan,
serta mampu menggunakan alat-alat pembelajaran yang tersedia, maupun
menciptakan atau memodifikasi bentuk-bentuk permainan yang menarik siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Dalam makalah ini akan dibahas satu bentuk permainan hasil dari
modifikasi penulis dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya permainan
bola voli teknik passing atas.
Berdasarkan pengamatan penulis sebagai guru pendidikan jasmani,
penguasaan teknik dasar passing atas bagi siswa dirasakan agak susah,
dikarenakan biasanya siswa akan merasakan takut dalam melaksanakan latihan
passing atas. Apalagi apabila dalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan
bola voli yang sebenarnya. Siswa akan merasakan takut cedera jari-jari tangannya.
Oleh karena itu penulis mencoba menggunakan bola hasil modifikasi siswa maupun
bola karet yang ringan, sehingga siswa tidak akan merasakan takut dalam
melakukan latihan passing atas.
Dalam pembelajaran ini, guru memanfaatkan alat-alat atau benda bekas berupa
ban bekas, bola yang dibuat dari sampah plastik, dan bola karet.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran teknik dasar passing atas ini digunakan satu bentuk
pendekatan bermain dengan permainan “Kepala Beranjau.”
Tujuan Permainan :
1. Melatih keberanian dalam melakukan passing atas
2. Melatih ketepatan passing atas
3. Melatih kerjasama tim
4. Melatih sportifitas
Alat yang digunakan :
1. Bola voli atau bola karet/plastik
2. Ban sepeda bekas/simpai
3. Bangku
Tujuan Permainan :
1. Melatih keberanian dalam melakukan passing atas
2. Melatih ketepatan passing atas
3. Melatih kerjasama tim
4. Melatih sportifitas
Alat yang digunakan :
1. Bola voli atau bola karet/plastik
2. Ban sepeda bekas/simpai
3. Bangku
Pelaksanaan permainan :
Siswa dibagi kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang.
Masing-masing kelompok harus menyediakan dua buah bangku, satu buah ban sepeda bekas, dan satu buah bola voli atau bola karet.
Masing-masing kelompok harus menyediakan dua buah bangku, satu buah ban sepeda bekas, dan satu buah bola voli atau bola karet.
Dua orang pemain bertugas memegangi ban sepeda bekas dengan cara dipegang
dengan dua tangan dan diangkat diatas kepala, dan berdiri diatas bangku dengan
cara berhadap-hadapan. Lingkaran ban sepeda/simpai menghadap keatas. Ban
sepeda/simpai ini berfungsi sebagai sasaran.
Satu orang melakukan gerakan pasing atas dengan cara berdiri menghadap
sasaran sejauh 2 meter. (Jarak dapat disesuaikan). Pemain berusaha mamasukan
bola yang dipasing kedalam ban sepeda/simpai yang dipegangi oleh temannya. Satu
orang bertugas mengambilkan bola untuk diberikan kepada teman yang melakukan
passing atas. Satu orang menjadi juri untuk kelompok lain, bertugas mengawasi
agar kelompok yang lain melakukan permainan dengan sportif, sekaligus mencatat
hasil dari pasing atas yang berhasil masuk kedalam sasaran ban sepeda/simpai.
Bola tidak boleh mengenai kepala dari dua orang yang memegangi ban
sepeda/simpai sebagai sasaran. Apabila bola mengenai kepala, maka permainan
akan berhenti dan kelompok tersebut dinyatakan gugur.
Permainan ini dilaksanakan selama 1 menit untuk setiap anggota regu secara
bergiliran. Regu yang telah gugur tidak diperkenankan untuk mengikuti permainan
lagi. Setiap bola yang berhasil masuk kedalam sasaran diberi nilai 1. Penentuan
pemenang adalah hasil nilai yang terbesar yang dicapai oleh kelompok tersebut.
Berdasarkan pengamatan penulis sebagai guru, dalam mengikuti pembelajaran passing atas ini, siswa sangat antusias dan termotivasi untuk melakukan latihan passing atas tanpa merasakan takut. Dengan permainan “Kepala Beranjau,” tanpa sadar siswa telah melakukan latihan teknik dasar passing atas, dan akhirnya siswa dengan sendirinya dapat menguasai penguasaan gerak dasar passing atas melalui pelaksanaan permainan “Kepala Beranjau” ini.
Berdasarkan pengamatan penulis sebagai guru, dalam mengikuti pembelajaran passing atas ini, siswa sangat antusias dan termotivasi untuk melakukan latihan passing atas tanpa merasakan takut. Dengan permainan “Kepala Beranjau,” tanpa sadar siswa telah melakukan latihan teknik dasar passing atas, dan akhirnya siswa dengan sendirinya dapat menguasai penguasaan gerak dasar passing atas melalui pelaksanaan permainan “Kepala Beranjau” ini.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari proses pembelajaran passing atas permainan bola voli yang telah
dilaksanakan, ternyata dapat diambil satu kesimpulan bahwa pembelajaran teknik
passing atas permainan bola voli efektif diajarkan dengan menggunakan
pendekatan bermain, khususnya menggunakan “Permainan Kepala Beranjau.”
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa setelah dilaksanakan
evaluasi pada akhir pembelajaran. Hasil rata-rata nilai siwa diambil dari dua
aspek penilaian yaitu nilai proses serta nilai kinerja (unjuk kerja) siswa
dalam melakukan teknik dasar passing atas.
Rata-rata nilai dari hasil penilaian sebesar 80.60, nilai terendah sebesar 76, serta ketuntasan 100 %, sehingga tidak ada siswa yang harus diremidial dalam pembelajaran teknik dasar passing atas ini.
Rata-rata nilai dari hasil penilaian sebesar 80.60, nilai terendah sebesar 76, serta ketuntasan 100 %, sehingga tidak ada siswa yang harus diremidial dalam pembelajaran teknik dasar passing atas ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembelajaran passing atas permainan bola voli dengan
menggunakan pendekatan bermain dengan menggunakan permainan Kepala Beranjau
yang telah dilaksanakan, maka disarankan :
- Bagi pengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani dapat menerapkan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dan menggunakan berbagai permainan, khususnya permainan Kepala Beranjau karena dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswa.
- Bagi pengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani agar dapat menggunakan segala fasilitas yang ada disekolah masing-masing, sehingga kendala kekurangan sarana dalam pembelajaran tidak akan mengganggu proses pembelajaran.
- Agar dapat diadakan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan hasil pembelajaran pendidikan jasmani dengan pendekatan kontekstual dan pembelajaran pendidikan jasmani yang menggunakan pendekatan yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Kleinmann, Theo
& Kruber, Dieter. 1990. Bola Volley Pembinaan Teknik, Taktik dan Kondisi
Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarta
: PT. Gramedia
Nurhadi. 2002.
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta : Depdiknas
Nurhasan, 2001.
Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan Penerapannya.
Jakarta :
Depdiknas
Roji. 2004.
Pendidikan Jasmani untuk SMP Kelas VI . Jakarta
: Erlangga
Suderajat, Hari. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pembaharuan Pendidikan dalam Undang-undang Sisdiknas 2003.Bandung : CV Cipta CekasGrafika
Suherman, Adang. 2001. Asesmen Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi Alternatif untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.Jakarta : Depdiknas
Suderajat, Hari. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pembaharuan Pendidikan dalam Undang-undang Sisdiknas 2003.
Suherman, Adang. 2001. Asesmen Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi Alternatif untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Syarifudin.
1998. Pokok-Pokok Pengembangan Program Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud
Umaedi. 1999.
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sebuah Pendekatan Baru Dalam
Pengelolaan Sekolah untuk Peningkatan Mutu. Jakarta : Depdikbud
1 comments:
saya jadi mendapatkan inspirasi untuk skripsi saya,,,
terima kasih ya...
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Kesediaannya untuk Berkomentar. Saya Sangat menghargai Setiap Komentar, Masukkan, Saran, dan Kritik yang sekiranya dapat Membangun Blog ini agar lebih baik Kedepannya. Berkomentarlah dengan sopan dan santun & "No Spam"..
Terima Kasih atas Kunjungannya...