I. JUDUL PENELITIAN
Optimalisasi Penggunaan
Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah
Dasar
Penelitian Tindakan
Kelas Pada Pembelajaran Gaya Magnet di Kelas V
SDN No. 200115
Padangsidimpuan Utara
II. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa, “Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar
minimum yang secara
nasional harus dicapai
oleh peserta didik
dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum
di setiap satuan
pendidikan” (Depdiknas, 2006:47).
Pencapaian SK dan KD
tersebut pada pembelajaran IPA didasarkan
pada pemberdayaan peserta
didik untuk membangun
kemampuan, bekerja ilmiah,
dan pengetahuan sendiri
yang difasilitasi oleh guru
dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran IPA. Salah satu
tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah “Mengembangkan keterampilan proses
untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan
membuat keputusan;” (Depdiknas, 2006: 48).
Untuk
mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebagai pengelola langsung pada proses
pembelajaran harus memahami karakteristik (hakikat) dari pendidikan IPA sebagaimana
dikatakan (Depdiknas, 2006:47), bahwa:
Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) berhubungan
dengan cara mencari
tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
dapat menjadi wahana
bagi peserta didik
untuk mempelajari diri
sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pendidikan
IPA diarahkan untuk
inkuiri dan berbuat
sehingga dapat membantu
peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar.
Karakteristik pendidikan IPA yang digariskan oleh Departemen Pendi-dikan
Nasional sejalan dengan pandangan para pakar pendidikan IPA di tingkat
Internasional. Menurut Trowbridge & Bybee (1990:48) IPA merupakan perwujudan
dari suatu hubungan dinamis yang mencakup tiga faktor utama, yaitu: IPA sebagai
suatu proses dan metode (methods and processes); IPA sebagai produk-produk
pengetahuan (body of scientific knowledge), dan IPA sebagai nilai-nilai
(values). IPA sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods)
meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk
memperoleh produk-produk IPA atau ilmu pengetahuan ilmiah, misalnya observasi,
pengukuran, merumuskan dan menguji hipotesis, mengumpulkan data, bereksperimen,
dan prediksi. Dalam wacana sepert itu maka IPA bukan sekadar cara bekerja,
melihat, dan cara berpikir, melainkan ‘science as a way of knowing’.
Artinya, IPA sebagai proses juga dapat meliputi kecenderungan sikap/tindakan,
keingintahuan, kebiasaan berpikir, dan seperangkat prosedur. Sementara
nilai-nilai (values) IPA berhubungan
dengan tanggung jawab moral, nilai-nilai sosial, manfaat IPA untuk IPA dan
kehidupan nanusia, serta sikap dan tindakan (misalnya, keingintahuan,
kejujuran, ketelitian, ketekunan, hati-hati, toleran, hemat, dan pengambilan
keputusan).
Karakteristik dan pengertian IPA
sebagaimana diuraikan di atas secara singkat terangkum dalam pengertian IPA
menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Mata Pelajaran IPA,
bahwa IPA adalah “cara mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta”.
Dalam proses mencari tahu ini pembelajaran IPA dirancang untuk mengembangkan
Kerja Ilmiah dan Sikap Ilmiah siswa. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa
proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menuntut guru mampu menyediakan mengelola
pembelajaran IPA dengan suatu metode dan teknik penunjang yang memungkinkan
siswa dapat mengalami seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan
proses, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep.
Sementara kenyataan di lapangan,
pada mayoritas SD, tuntutan karak-teristik pendidikan IPA sebagaimana
diamanatkan oleh KTSP masih jauh dari yang dimaksudkan. Implementasi KTSP lebih
terfokus pada pembenahan jenis-jenis administrasi pembelajaran. Sedangkan dalam
pelaksanaan KBM belum menunjukkan perubahan yang sangat berarti. Hal ini
disebabkan antara lain, pemberlakukan KTSP belum disertai dengan pelatihan bagi
guru-guru bagaimana mengelola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum. Selain itu, fasilitas pembelajaran IPA seperti media dan alat
peraga, kualitas dan kuantitasnya tidak banyak berubah, yaitu jauh dari
memadai.
Dari hasil studi pendahuluan di
Sekolah Dasar, khususnya di Sekolah Dasar Negeri No. 200115 Padangsidimpuan
Utara, para guru menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA selama ini masih
memiliki banyak kelemahan antara lain pembelajaran IPA masih kurang melibatkan
siswa pada aktivitas keterampilan proses atau kerja ilmiah IPA. Kegiatan
pembelajaran jarang dalam bentuk kegiatan praktikum, karena alat-alat yang
diperlukan sangat terbatas. Guru kelas sudah berusaha menyediakan alat-alat
sederhana sejauh kemampuan. Tetapi karena sangat terbatasnya keterampilan dan
waktu yang dimiliki guru (beberapa guru bertindak sebagai guru kelas rangkap),
sangat terbatas juga alat yang dapat disediakan. Untuk menghindarai agar
pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik, maka metode pembelajaran yang
paling memungkinkan digunakan guru dalam pembelajaran IPA adalah metode
demonstrasi.
Metode demonstrasi yang digunakan
guru dalam pembelajaran IPA di SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara semula dimaksudkan
agar siswa dapat terlibat lebih baik dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi
kenyataannya, pada setiap pembelajaran IPA –khususnya di Kelas V – belum
menghasilkan pembelajaran IPA yang efektif. Pada saat pembelajaran masih banyak
siswa yang kurang penuh memperhatikan demonstrasi guru. Bahkan tidak sedikit
siswa yang masih sempat melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya
dengan kegiatan pembelajaran, misalnya mengobrol dengan teman, memain-mainkan
sesuatu, mengganggu teman, atau menulis dan membuat coretan gambar sesuai dengan
keinginannya sendiri.
Selain aktivitas siswa pada saat
pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi tidak efektif, hasil belajar yang
dicapai siswa pun pada umumnya belum optimal. Nilai yang diperoleh siswa dari
setiap ulangan siswa rata-rata berkisar antara 5,0 sampai dengan 6,5.
Lebih-lebih pada saat ujian akhir semester, nilai ulangan mereka rata-rata kurang
dari 6,0. Selain itu, pada saat Ujian Sekolah untuk mata uji praktikum IPA,
aktifitas dan hasil ujian siswa sangat jauh dari yang diharapkan. Ini
menunjukkan bahwa penggunaan metode pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No.
200115 Padangsidimpuan Utara selain belum efektif dalam hal penggunaan waktu
dan aktivitas siswa, juga belum efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran jenis
penguasaan konsep.
B. Identifikasi
dan Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang
masalah tersebut, maka para guru di SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara khususnya
guru Kelas V berhadapan dengan masalah bahwa metode demonstrasi yang sering
digunakan oleh guru belum mampu mengha-silkan pembelajaran IPA yang efektif.
Hal itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa waktu belajar siswa dalam kelas masih
banyak yang terbuang, kegiatan siswa yang berhubungan dengan keterampilan
proses atau kerja ilmiah masih sangat rendah, dan hasil belajar penguasaan
konsep pun masih belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan.
Menghadapi kenyataan ini, peneliti
sebagai Kepala Sekolah mengajak guru kelas V untuk merefleksi dan mengevaluasi aspek-aspek
pengalaman dirinya mengelola pembelajaran IPA di kelasV, khususnya saat menggunakan
metode demonstrasi. Dari hasil kegiatan refleksi tersebut peneliti dan guru kelas
V menyadari bahwa pelaksanaan metode demonstrasi selama ini kurang ditunjang
oleh wawasan, persiapan, dan alat penunjang yang memadai. Misalnya guru belum
pernah menggunakan teknik bertanya yang sangat diperlukan untuk metode
demonstrasi. Guru juga belum pernah merancang alat pendukung yang cocok untuk
kegiatan siswa pada saat mengikuti demonstrasi guru, misalnya LKS.
Dari hasil identifikasi tersebut
peneliti terdorong untuk bermitra dengan guru kelas V melakukan kaji tindak tentang
penggunaan metode demonstrasi yang ditunjang oleh penggunaan teknik mengajar
dan fasilitas pendukung yang kondusif untuk meningkatkan keterampilan proses
siswa. Kegiatan kaji tindak ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).
2. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas,
serta hasil refleksi awal peneliti untuk
menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi objektif di lapangan saat
ini, maka peneliti memandang bahwa yang menjadi masalah prioritas adalah perlunya
mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi untuk
mengefektifkan pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara.
Dengan itu pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara dapat
memenuhi standar yang ditetapkan KTSP, yaitu mampu mengoptimalkan kadar waktu
belajar efektif, mengembangkan kerja ilmiah (keterampilan proses), sikap
ilmiah, dan pencapaian hasil belajar siswa. Berdasarkan hal itu maka masalah
yang menjadi prioritas adalah sebagaimana dinyatakan dalam rumusan umum
pertanyaan penelitian: Bagaimanakah menggunakan metode demonstrasi untuk
meningkatkan efektifitas pembelajaran IPA
di Kelas V SDN No. 200115
Padangsidimpuan Utara?
Lebih khusus rumusan masalah penelitian dirinci sebagai
berikut.
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115
Padangsidimpuan Utara ?
b. Bagaimana proses pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No.
200115 Padangsidimpuan Utara?
c. Bagaimana peningkatan
Keterampilan Proses siswa setelah mengikuti siklus pembelajaran IPA dengan
metode demonstrasi di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara?
Masalah penelitian dibatasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan
penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115
Padangsidimpuan Utara semester 2 untuk topik
Gaya Magnet.
C. Pemecahan Masalah
Permasalahan tentang bagaimana penggunaan metode
demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan
Utara akan dilaksanakan melalui serangkaian pembelajaran pada topik Gaya Magnet.
Pembelajaran tersebut akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Kelas yang akan digunakan adalah Kelas V, hal ini
dilakukan mengingat peneliti bertugas sebagai guru di kelas tersebut sehingga situasi,
kondisi, dan keperluan di lapangan sudah dikenal dengan baik.
Tindakan pemecahan masalah secara garis besar meliputi:
1. Meningkatkan kemampuan guru merancang teknik dan alat yang dapat
menunjang metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V.
2. Meningkatkan kemampuan guru
membuat silabus pembelajaran IPA di Kelas V dengan menggunakan metode
demonstrasi.
3. Meningkatkan kemampuan guru mengelola
pembelajaran IPA di Kelas V dengan menggunakan metode demonstrasi.
4. Meningkatkan waktu efektif
belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas V melalui optimalisasi penggunaan
metode demonstrasi.
5. Meningkatkan kerja ilmiah
(keterampilan proses) siswa pada pembelajaran IPA di Kelas V melalui
optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.
6. Meningkatkan hasil belajar
penguasaan konsep siswa pada pembelajaran IPA di Kelas V melalui optimalisasi
penggunaan metode demonstrasi.
D. Tujuan Penelitian
Sasaran utama
yang diharapkan sebagai tujuan dari
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah meningkatnya hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara,
sehingga dapat memenuhi standar kurikulum khususnya pada topik Gaya Magnet.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Meningkatkan
kemampuan guru merancang pembelajaran dalam mengimple-mentasikan metode
demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya
Magnet di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara
1. Meningkatkan
kemampuan guru melaksanakan proses
pembelajaran dalam mengimplementasikan Gaya Magnet metode demonstrasi pada
pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan
Utara;
2. Meningkatkan efektifitas
pembelajaran siswa Kelas V SDN No.
200115 Padangsidimpuan Utara dalam pembelajaran IPA topik Gaya Magnet setelah implementasi
Gaya Magnet metode demonstrasi;
Menindaklanjuti
faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan implementasi Gaya Magnet metode
demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V SDN No. 200115
Padangsidimpuan Utara.
E. Manfaat Penelitian
Dilaksanakannya
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau
kontribusi sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh alat
dan teknik penunjang yang lebih realistis dan aplikatif untuk keperluan optimalisasi penggunaan metode
demonstrasi pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Aturan dan model tersebut
dapat dijadikan perbandingan dan pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang akan
menggunakan metode demonstrasi pada kelas dan mata pelajaran yang berbeda.
2. Manfaat
Praktis
Penelitian ini memberikan
pengalaman langsung kepada guru kelas untuk memecahkan permasalahan secara
terencana dan sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
khususnya di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara.
3.
Manfaat Kelembagaan
Secara
kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga pendidikan dalam mewujudkan
pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Antara lain merintis pelaksanaan
pembelajaran yang benar-benr merujuk kepada kondisi dan kompetensi realistic
sekolah yang bersangkutan.
III. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kerangka Teoritik
Pustaka yang akan
dirujuk adalah yang berhubungan erat dengan:
1. Karakteristik Pembelajaran
IPA Yang Efektif.
a. Pengertian, karakteristik, dan ruang lingkup
pendidikan IPA
b. Waktu belajar efektif yang digunakan siswa
tinggi.
c. Siswa terlibat aktif melakukan kerja ilmiah
(observasi, mencatat dan melaporkan data, menyimpulkan, dll) dan sikap ilmiah
(mau bertanya, hati-hati, tanggung jawab, berani mencoba dll)
d. Hasil belajar penguasaan konsep dan produk
optimal.
2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam
Pembelajaran IPA
a. Pengertian, syarat, kekuatan, dan kelemahan
metode demonstrasi
b. Penggunaan alat peraga dan media pada metode
demonstrasi
c. Penggunaan teknik bertanya pada metode
demonstrasi
d. Penguasaan materi pada metode demonstrasi
e. Pengembangan kerja ilmiah (keterampilan
proses) dan sikap ilmiah pada metode demonstrasi
3. Teknik dan Alat Penunjang Metode Demonstrasi
a. Lembar Kerja Siswa untuk metode demonstrasi
b. Keterampilan dan Teknik Bertanya untuk metode
demonstrasi
F. Anggapan Dasar
Penelitian ini dilaksanakan dengan
berlandastumpu pada asumsi (anggapan) dasar sebagai berikut.
1. Pembelajaran IPA akan efektif apabila dibantu dengan objek (benda),
gejala alam, atau alat peraga yang relevan.
2. Metode demonstrasi salahsatu metode pembelajaran yang cocok dengan
karak-teristik pembelajaran IPA.
3. Lembar Kerja Siswa dan Keterampilan/Teknik Bertanya merupakan alat
untuk membantu dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori
yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagai-mana dikemukakan, maka hipotesis
tindakan penelitian ini adalah:
Serangkaian tindan pembelajaran bersiklus yang berorientasi kepada upaya optimalisasi
penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan Keterampilan Proses Siswa pada
pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V Sekolah Dasar Negeri No. 200115
Padangsidimpuan Utara
IV. RENCANA DAN
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian.
Metode yang digunakan dalam kegiatan
penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan
pertimbangan model penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan sesuai
dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan
identik dengan satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun alur tahapan
atau fase pada setiap siklus sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1., meliputi 4
hal sebagai berikut:
(1) Perencanaan (Planning),
(2) Pelaksanaan (Acting),
(3) Observasi (Observing),
(4) Refleksi (Reflecting).
Gambar 1: Alur Dasar Penelitian Tindakan Kelas
Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas tersebut,
dijelaskan sebagai berikut:
1. Rencana Umum
a.
Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu Kepala SDN No.
200115 Padangsidimpuan Utara. Membangun kesepahaman antara peneliti dengan
observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, topik yang
diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas.
b.
Mengkaji kurikulum mata pelajaran IPA Kelas V untuk
mengetahui standar kompetensi dan hasil belajar yang ditetapkan kurikulum pada
topik Gaya Magnet. Menyusun rancangan umum pembelajaran, instrumen penelitian
untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan silabus pembelajaran beserta
LKS-demonstrasi, proses pelaksanaan tindakan, efektifitas belajar siswa, serta
faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan selama pembelajaran IPA pada PTK
berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian
dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang dipilah ke dalam
beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi
dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubumgan dengan kinerja guru dalam
menggunakan metode demonstrasi, dan kinerja siswa mengikuti pembelajaran
meliputi:
a. Kinerja guru dalam mengelola alat peraga dalam metode demonstrasi.
b. Kinerja guru mengefektifkan penggunaan metode demonstrasi.
c. Waktu-belajar efektif siswa yang berhubungan dengan keterampilan
proses IPA.
d. Hasil belajar penguasaan konsep.
B.
Subjek Penelitian
Kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dalam Pembelajaran IPA di Kelas V
Sekolah Dasar Negeri No. 200115 Padangsidimpuan Utara; semester Genap tahun
2008 pada topik Gaya Magnet. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian
sebanyak 42 orang terdiri dari 24 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.
C. Variabel yang Diselidiki
Adapun jenis
variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan pada penelitian
adalah:
(1) Variabel input
Yaitu kemampuan awal guru siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode
demonstrasi guru sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.
(2) Variabel proses
Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran IPA dengan menggunakan
metode demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet, termasuk di
dalamnya upaya-upaya bimbingan guru dalam memfasilitasi peningkatan
waktu-belajar efektif, keterampilan proses, dan penguasaan konsep siswa.
(3) Variabel output
Yaitu peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola
proses pembelajaran IPA topik Gaya Magnet dengan menggunakan metode demonstrasi,
serta peningkatan efektifitas pembelajaran IPA yakni waktu-belajar efektif,
keterampilan proses, dan hasil belajar penguasaan konsep siswa.
Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang
dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, selama tindakan, maupun
sesudah tindakan pembelajaran dilaksanakan. Jenis data beserta metode dan
instrument yang digunakan untuk memperolehnya ditunjukkan pada table berikut.
Tabel 1
Jenis Data,
Metode dan Instrumen Pengumpul
NO
|
JENIS DATA
|
METODE
|
ALAT
|
1.
|
Perencanaan
pembelajaran dengan meng-gunakan metode demonstrasi.
a. Penentuan model/tahap
pembelajaran;
b. Penentuan alat,
media, dan sumber pengajaran
|
Observasi
|
Lembar
pengamatan
|
2.
|
Proses pembelajaran dengan mengguna-kan metode
demonstrasi.
a. Aktivitas atau
kinerja guru
b. Aktivitas atau
kinerja siswa
|
Observasi
|
Lembar
pengamatan
|
3.
|
Peningkatan efektifitas pembelajaran dengan menggunakan Gaya Magnet
|
Observasi
|
Lembar
pengamatan
|
4.
|
Metode demonstrasi.
Faktor
pendukung dan penghambat/ken-dala esensial (terkait erat dengan focus
penelitian) yang ditemukan selama pelaksanaan penelitian.
|
Analisis
terhadap hasil observasi
|
Catatan
lapangan
|
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis
data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:
a. Seleksi data, pengelompokkan dan pengolahan data, dan
interpretasi data
b. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data
c. Tindak lanjut atau rekomendasi.
Kerangka pengolahan dan analisis
data tersebut di atas akan diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai
perbaikan pembelajaran dianggap optimal. Target optimal dimaksudkan baik untuk
kinerja guru maupun hasil belajar siswa.
V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Data
Hasil Penelitian
Analisis data
hasil penelitian meliputi:
1. Analisis,
refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan identifikasi
masalah serta studi pendahuluan.
2. Analisis,
refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan penelitian.
3. Analisis,
refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan pada setiap siklus
tindakan pembelajaran.
B. Pembahasan
terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan pada setiap siklus pembelajaran
dan hasil evaluasi keseluruhan tindakan upaya perbaikan pembelajaran.
C. Kesimpulan dan
rekomendasi
VI. PENJELASAN ISTILAH
Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap informasi tindakan,
data, dan hasil penelitian perlu dijelaskan istilah-istilah kunci pada judul
penelitian sebagai berikut.
A. Optimalisasi adalah
pencapaian hasil terbaik atau tertinggi sesuai dengan kapasitas, kondisi dan
situasi saat dilaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini adalah optimalisasi
kinerja guru dan hasil belajar siswa.
B. Metode
demonstrasi adalah salah satu metode pembelajaran yang menitik beratkan pada
upaya guru menggunakan alat peraga yang jumlahnya sangat terbatas untuk
memperjelas konsep dan memfasilitasi kinerja siswa. Dalam penelitian ini alat
peraga yang dimaksud adalah ‘benda magnet’.
C. Pembelajaran IPA
dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA dengan topik Gaya Magnet di kelas
V Semester 2 Tahun Pelajaran 2007/2008.
D. Keterampilan
proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan proses siswa
jenis: observasi dan melaporkan hasil observasi.
VII. JADWAL
PELAKSANAAN
Penelitian
akan dilaksanakan pada rentang waktu bulan Pebruari sampai dengan bulan Juli
2008. Adapun jadwal kegiatan pokok adalah sebagai berikut.
Tabel 2
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
No.
|
Kegiatan
|
Waktu: Bulan ke
. . . .
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1.
|
Studi Pendahuluan: orientasi,
identifikasi masalah, dan anali-sis masalah, proposal penelitian.
|
Ö
|
|
|
|
|
|
2.
|
Pembuatan
Instrumen penelitian dan pendalaman literatur.
|
|
Ö
|
|
|
|
|
3.
|
Persiapan
dan pelaksanaan siklus tindakan pembelajaran
|
|
Ö
|
Ö
|
|
|
|
4.
|
Penyusunan
Draft Laporan Pene-litian (Bahan Skripsi)
|
|
|
|
Ö
|
Ö
|
|
5.
|
Penulisan
Final Skripsi
|
|
|
|
|
|
Ö
|
6.
|
Penyerahan
skripsi untuk ujian sidang
|
|
|
|
|
|
Ö
|
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
BPTP Disdik Jabar, (2004) Pengantar Praktik Penilaian
Pembelajaran Sains. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan
Disdik Jabar.
BPTP Disdik Jabar, (2004) Penilaian Sikap dan Kerja
Siswa. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.
Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:
Kerangka Dasar. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdiknas, (2006). KTSP: Standar Kompetensi Mata
Pelajaran IPA Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat
Kurikulum.
Depdiknas, (2003). Pelayanan Profesional Kurikulum
2004: Kegiatan Belajar Mengajar Yang Efektif. Jakarta: Pusat
Kurikulum.
Depdiknas, (2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004:
Penilaian Kelas. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdikbud, (1999). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Edi Hendri M, (2006). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Bandung Naskah Buku Ajar untuk UPI Press.
Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD UPP3 FIP (2001). Teori
Pembelajaran IPA untuk Sekolah Dasar. UPI. Tasikmalaya.
Wardani, I.G.A.K dkk (2007) Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
2 comments:
Bro thanks yaw..... boleh aq minta file asli berupa doc nya????
Proposalnya lengkap.
Mungkin bisa juga dilihat di:
Contoh Proposal PTK yang Lengkap
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Kesediaannya untuk Berkomentar. Saya Sangat menghargai Setiap Komentar, Masukkan, Saran, dan Kritik yang sekiranya dapat Membangun Blog ini agar lebih baik Kedepannya. Berkomentarlah dengan sopan dan santun & "No Spam"..
Terima Kasih atas Kunjungannya...