Friday, July 27, 2012

Contoh PTK SD Kelas 5 | Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar

I. JUDUL PENELITIAN

Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Gaya Magnet di Kelas V  

SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara


II. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan  standar  minimum  yang  secara  nasional  harus  dicapai  oleh  peserta  didik  dan  menjadi  acuan  dalam  pengembangan  kurikulum  di  setiap  satuan  pendidikan” (Depdiknas, 2006:47).  Pencapaian  SK  dan  KD tersebut pada pembelajaran IPA didasarkan  pada  pemberdayaan  peserta  didik  untuk  membangun    kemampuan,    bekerja    ilmiah,    dan    pengetahuan    sendiri    yang  difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran IPA. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah “Mengembangkan   keterampilan   proses   untuk   menyelidiki   alam   sekitar,  memecahkan masalah dan membuat keputusan;” (Depdiknas, 2006: 48).

Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebagai pengelola langsung pada proses pembelajaran harus memahami karakteristik (hakikat) dari pendidikan IPA sebagaimana dikatakan (Depdiknas, 2006:47), bahwa:
Ilmu  Pengetahuan  Alam  (IPA)  berhubungan  dengan  cara  mencari  tahu  tentang  alam   secara   sistematis,   sehingga   IPA   bukan   hanya   penguasaan   kumpulan  pengetahuan  yang  berupa  fakta-fakta,  konsep-konsep,  atau  prinsip-prinsip  saja  tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat  menjadi  wahana  bagi  peserta  didik  untuk  mempelajari  diri  sendiri  dan  alam  sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam  kehidupan   sehari-hari.   Proses   pembelajarannya   menekankan   pada   pemberian  pengalaman  langsung  untuk  mengembangkan  kompetensi  agar    menjelajahi  dan  memahami  alam  sekitar  secara  ilmiah.  Pendidikan  IPA  diarahkan  untuk  inkuiri   dan   berbuat   sehingga   dapat   membantu   peserta   didik   untuk   memperoleh  pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Karakteristik pendidikan IPA yang digariskan oleh Departemen Pendi-dikan Nasional sejalan dengan pandangan para pakar pendidikan IPA di tingkat Internasional. Menurut Trowbridge & Bybee (1990:48) IPA merupakan perwujudan dari suatu hubungan dinamis yang mencakup tiga faktor utama, yaitu: IPA sebagai suatu proses dan metode (methods and processes); IPA sebagai produk-produk pengetahuan (body of scientific knowledge), dan IPA sebagai nilai-nilai (values). IPA sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk memperoleh produk-produk IPA atau ilmu pengetahuan ilmiah, misalnya observasi, pengukuran, merumuskan dan menguji hipotesis, mengumpulkan data, bereksperimen, dan prediksi. Dalam wacana sepert itu maka IPA bukan sekadar cara bekerja, melihat, dan cara berpikir, melainkan ‘science as a way of knowing’. Artinya, IPA sebagai proses juga dapat meliputi kecenderungan sikap/tindakan, keingintahuan, kebiasaan berpikir, dan seperangkat prosedur. Sementara nilai-nilai (values) IPA berhubungan dengan tanggung jawab moral, nilai-nilai sosial, manfaat IPA untuk IPA dan kehidupan nanusia, serta sikap dan tindakan (misalnya, keingintahuan, kejujuran, ketelitian, ketekunan, hati-hati, toleran, hemat, dan pengambilan keputusan).
Karakteristik dan pengertian IPA sebagaimana diuraikan di atas secara singkat terangkum dalam pengertian IPA menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Mata Pelajaran IPA, bahwa IPA adalah “cara mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta”. Dalam proses mencari tahu ini pembelajaran IPA dirancang untuk mengembangkan Kerja Ilmiah dan Sikap Ilmiah siswa. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menuntut guru mampu menyediakan mengelola pembelajaran IPA dengan suatu metode dan teknik penunjang yang memungkinkan siswa dapat mengalami seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan proses, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep.
Sementara kenyataan di lapangan, pada mayoritas SD, tuntutan karak-teristik pendidikan IPA sebagaimana diamanatkan oleh KTSP masih jauh dari yang dimaksudkan. Implementasi KTSP lebih terfokus pada pembenahan jenis-jenis administrasi pembelajaran. Sedangkan dalam pelaksanaan KBM belum menunjukkan perubahan yang sangat berarti. Hal ini disebabkan antara lain, pemberlakukan KTSP belum disertai dengan pelatihan bagi guru-guru bagaimana mengelola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selain itu, fasilitas pembelajaran IPA seperti media dan alat peraga, kualitas dan kuantitasnya tidak banyak berubah, yaitu jauh dari memadai.
Dari hasil studi pendahuluan di Sekolah Dasar, khususnya di Sekolah Dasar Negeri No. 200115 Padangsidimpuan Utara, para guru menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA selama ini masih memiliki banyak kelemahan antara lain pembelajaran IPA masih kurang melibatkan siswa pada aktivitas keterampilan proses atau kerja ilmiah IPA. Kegiatan pembelajaran jarang dalam bentuk kegiatan praktikum, karena alat-alat yang diperlukan sangat terbatas. Guru kelas sudah berusaha menyediakan alat-alat sederhana sejauh kemampuan. Tetapi karena sangat terbatasnya keterampilan dan waktu yang dimiliki guru (beberapa guru bertindak sebagai guru kelas rangkap), sangat terbatas juga alat yang dapat disediakan. Untuk menghindarai agar pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik, maka metode pembelajaran yang paling memungkinkan digunakan guru dalam pembelajaran IPA adalah metode demonstrasi.
Metode demonstrasi yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA di SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara semula dimaksudkan agar siswa dapat terlibat lebih baik dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi kenyataannya, pada setiap pembelajaran IPA –khususnya di Kelas V – belum menghasilkan pembelajaran IPA yang efektif. Pada saat pembelajaran masih banyak siswa yang kurang penuh memperhatikan demonstrasi guru. Bahkan tidak sedikit siswa yang masih sempat melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, misalnya mengobrol dengan teman, memain-mainkan sesuatu, mengganggu teman, atau menulis dan membuat coretan gambar sesuai dengan keinginannya sendiri.
Selain aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi tidak efektif, hasil belajar yang dicapai siswa pun pada umumnya belum optimal. Nilai yang diperoleh siswa dari setiap ulangan siswa rata-rata berkisar antara 5,0 sampai dengan 6,5. Lebih-lebih pada saat ujian akhir semester, nilai ulangan mereka rata-rata kurang dari 6,0. Selain itu, pada saat Ujian Sekolah untuk mata uji praktikum IPA, aktifitas dan hasil ujian siswa sangat jauh dari yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara selain belum efektif dalam hal penggunaan waktu dan aktivitas siswa, juga belum efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran jenis penguasaan konsep.


B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka para guru di SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara khususnya guru Kelas V berhadapan dengan masalah bahwa metode demonstrasi yang sering digunakan oleh guru belum mampu mengha-silkan pembelajaran IPA yang efektif. Hal itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa waktu belajar siswa dalam kelas masih banyak yang terbuang, kegiatan siswa yang berhubungan dengan keterampilan proses atau kerja ilmiah masih sangat rendah, dan hasil belajar penguasaan konsep pun masih belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan.
Menghadapi kenyataan ini, peneliti sebagai Kepala Sekolah mengajak guru kelas V untuk merefleksi dan mengevaluasi aspek-aspek pengalaman dirinya mengelola pembelajaran IPA di kelasV, khususnya saat menggunakan metode demonstrasi. Dari hasil kegiatan refleksi tersebut peneliti dan guru kelas V menyadari bahwa pelaksanaan metode demonstrasi selama ini kurang ditunjang oleh wawasan, persiapan, dan alat penunjang yang memadai. Misalnya guru belum pernah menggunakan teknik bertanya yang sangat diperlukan untuk metode demonstrasi. Guru juga belum pernah merancang alat pendukung yang cocok untuk kegiatan siswa pada saat mengikuti demonstrasi guru, misalnya LKS.
Dari hasil identifikasi tersebut peneliti terdorong untuk bermitra dengan guru kelas V melakukan kaji tindak tentang penggunaan metode demonstrasi yang ditunjang oleh penggunaan teknik mengajar dan fasilitas pendukung yang kondusif untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. Kegiatan kaji tindak ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2.  Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, serta hasil refleksi awal  peneliti untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi objektif di lapangan saat ini, maka peneliti memandang bahwa yang menjadi masalah prioritas adalah perlunya mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi untuk mengefektifkan pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara. Dengan itu pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara dapat memenuhi standar yang ditetapkan KTSP, yaitu mampu mengoptimalkan kadar waktu belajar efektif, mengembangkan kerja ilmiah (keterampilan proses), sikap ilmiah, dan pencapaian hasil belajar siswa. Berdasarkan hal itu maka masalah yang menjadi prioritas adalah sebagaimana dinyatakan dalam rumusan umum pertanyaan penelitian: Bagaimanakah menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran IPA  di Kelas V  SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara?
Lebih khusus rumusan masalah penelitian dirinci sebagai berikut.
a.      Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara ?
b.      Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara?
c.      Bagaimana peningkatan Keterampilan Proses siswa setelah mengikuti siklus pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara?
Masalah penelitian dibatasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara semester 2 untuk topik  Gaya Magnet.
C. Pemecahan Masalah
Permasalahan tentang bagaimana penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara akan dilaksanakan melalui serangkaian pembelajaran pada topik Gaya Magnet. Pembelajaran tersebut akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kelas yang akan digunakan adalah Kelas V, hal ini dilakukan mengingat peneliti bertugas sebagai guru di kelas tersebut sehingga situasi, kondisi, dan keperluan di lapangan sudah dikenal dengan baik.
Tindakan pemecahan masalah secara garis besar meliputi:
1. Meningkatkan kemampuan guru merancang teknik dan alat yang dapat menunjang metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V.
2.  Meningkatkan kemampuan guru membuat silabus pembelajaran IPA di Kelas V dengan menggunakan metode demonstrasi.
3.  Meningkatkan kemampuan guru mengelola pembelajaran IPA di Kelas V dengan menggunakan metode demonstrasi.
4.  Meningkatkan waktu efektif belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas V melalui optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.
5.  Meningkatkan kerja ilmiah (keterampilan proses) siswa pada pembelajaran IPA di Kelas V melalui optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.
6.  Meningkatkan hasil belajar penguasaan konsep siswa pada pembelajaran IPA di Kelas V melalui optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.
D. Tujuan Penelitian
Sasaran utama yang  diharapkan sebagai tujuan dari kegiatan  Penelitian Tindakan Kelas ini  adalah meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara, sehingga dapat memenuhi standar kurikulum khususnya pada topik Gaya Magnet. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Meningkatkan kemampuan guru merancang pembelajaran dalam mengimple-mentasikan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA  topik Gaya Magnet di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara
1.      Meningkatkan kemampuan guru melaksanakan  proses pembelajaran dalam mengimplementasikan Gaya Magnet metode demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara;
2.      Meningkatkan efektifitas pembelajaran siswa Kelas V  SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara dalam pembelajaran IPA topik Gaya Magnet setelah implementasi Gaya Magnet metode demonstrasi;
Menindaklanjuti faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan implementasi Gaya Magnet metode demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara.

E. Manfaat Penelitian
         Dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi  sebagai berikut:  

1.  Manfaat Teoritis                 
 Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh alat dan teknik penunjang yang lebih realistis dan aplikatif  untuk keperluan optimalisasi penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Aturan dan model tersebut dapat dijadikan perbandingan dan pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang akan menggunakan metode demonstrasi pada kelas dan mata pelajaran yang berbeda.
2.  Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru kelas untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar khususnya di Kelas V SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara.
3.   Manfaat Kelembagaan
Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Antara lain merintis pelaksanaan pembelajaran yang benar-benr merujuk kepada kondisi dan kompetensi realistic sekolah yang bersangkutan.


III.  KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.   Kerangka Teoritik
Pustaka yang akan dirujuk adalah yang berhubungan erat dengan:
1. Karakteristik Pembelajaran IPA Yang Efektif.
a. Pengertian, karakteristik, dan ruang lingkup pendidikan IPA
b.  Waktu belajar efektif yang digunakan siswa tinggi.
c.  Siswa terlibat aktif melakukan kerja ilmiah (observasi, mencatat dan melaporkan data, menyimpulkan, dll) dan sikap ilmiah (mau bertanya, hati-hati, tanggung jawab, berani mencoba dll)
d.  Hasil belajar penguasaan konsep dan produk optimal.
2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA
a.  Pengertian, syarat, kekuatan, dan kelemahan metode demonstrasi
b.  Penggunaan alat peraga dan media pada metode demonstrasi
c.  Penggunaan teknik bertanya pada metode demonstrasi
d.  Penguasaan materi pada metode demonstrasi
e.  Pengembangan kerja ilmiah (keterampilan proses) dan sikap ilmiah pada metode demonstrasi
3.  Teknik dan Alat Penunjang Metode Demonstrasi
a.  Lembar Kerja Siswa untuk metode demonstrasi
b.  Keterampilan dan Teknik Bertanya untuk metode demonstrasi

F. Anggapan Dasar
          Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandastumpu pada asumsi (anggapan) dasar sebagai berikut.
1. Pembelajaran IPA akan efektif apabila dibantu dengan objek (benda), gejala alam, atau alat peraga yang relevan.
2.  Metode demonstrasi salahsatu metode pembelajaran yang cocok dengan karak-teristik pembelajaran IPA.
3.  Lembar Kerja Siswa dan Keterampilan/Teknik Bertanya merupakan alat untuk membantu dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.

G. Hipotesis Tindakan
          Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagai-mana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah:
Serangkaian tindan pembelajaran bersiklus yang berorientasi kepada upaya optimalisasi penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan Keterampilan Proses Siswa pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V Sekolah Dasar Negeri No. 200115 Padangsidimpuan Utara

IV. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian.
Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun alur tahapan atau fase pada setiap siklus sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1., meliputi 4 hal sebagai berikut:
(1) Perencanaan (Planning),
(2) Pelaksanaan (Acting), 
(3) Observasi (Observing),
(4) Refleksi (Reflecting).

 


















Gambar 1: Alur Dasar Penelitian Tindakan Kelas
Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas tersebut, dijelaskan sebagai berikut:
1.   Rencana Umum
a.              Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu Kepala SDN No. 200115 Padangsidimpuan Utara. Membangun kesepahaman antara peneliti dengan observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, topik yang diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.
b.              Mengkaji kurikulum mata pelajaran IPA Kelas V untuk mengetahui standar kompetensi dan hasil belajar yang ditetapkan kurikulum pada topik Gaya Magnet. Menyusun rancangan umum pembelajaran, instrumen penelitian untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan silabus pembelajaran beserta LKS-demonstrasi, proses pelaksanaan tindakan, efektifitas belajar siswa, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan selama pembelajaran IPA pada PTK berlangsung.
2.   Pelaksanaan Tindakan
Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang dipilah ke dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubumgan dengan kinerja guru dalam menggunakan metode demonstrasi, dan kinerja siswa mengikuti pembelajaran meliputi:
a. Kinerja guru dalam mengelola alat peraga dalam metode demonstrasi.
b. Kinerja guru mengefektifkan penggunaan metode demonstrasi.
c.  Waktu-belajar efektif siswa yang berhubungan dengan keterampilan proses IPA.
d.  Hasil belajar penguasaan konsep.
B.     Subjek Penelitian
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dalam Pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri No. 200115 Padangsidimpuan Utara; semester Genap tahun 2008 pada topik Gaya Magnet. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 42 orang terdiri dari 24 orang siswa laki-laki dan  18 orang siswa perempuan.

C.  Variabel yang Diselidiki
Adapun jenis variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan pada penelitian adalah:
(1)  Variabel input
Yaitu kemampuan awal guru siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi guru sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.
(2)  Variabel proses
Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet, termasuk di dalamnya upaya-upaya bimbingan guru dalam memfasilitasi peningkatan waktu-belajar efektif, keterampilan proses, dan penguasaan konsep siswa.
(3)  Variabel output
Yaitu peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola proses pembelajaran IPA topik Gaya Magnet dengan menggunakan metode demonstrasi, serta peningkatan efektifitas pembelajaran IPA yakni waktu-belajar efektif, keterampilan proses, dan hasil belajar penguasaan konsep siswa.

 
E. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan pembelajaran dilaksanakan. Jenis data beserta metode dan instrument yang digunakan untuk memperolehnya ditunjukkan pada table berikut.
Tabel 1
Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpul
NO
JENIS DATA
METODE
ALAT

1.



Perencanaan pembelajaran dengan meng-gunakan metode demonstrasi.
a.       Penentuan model/tahap pembelajaran;
b.       Penentuan alat, media, dan sumber pengajaran

Observasi



Lembar pengamatan


2.
Proses pembelajaran dengan mengguna-kan metode demonstrasi.
a.      Aktivitas atau kinerja guru
b.      Aktivitas atau kinerja  siswa

Observasi


Lembar pengamatan

3.
Peningkatan efektifitas pembelajaran dengan menggunakan Gaya Magnet
Observasi

Lembar pengamatan

4.
Metode demonstrasi.
Faktor pendukung dan penghambat/ken-dala esensial (terkait erat dengan focus penelitian) yang ditemukan selama pelaksanaan penelitian.
Analisis terhadap hasil observasi
Catatan lapangan



F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:
a. Seleksi data, pengelompokkan dan pengolahan data, dan interpretasi data
b. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data
c. Tindak lanjut atau rekomendasi.
Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai perbaikan pembelajaran dianggap optimal. Target optimal dimaksudkan baik untuk kinerja guru maupun hasil belajar siswa.

 

V.  ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A.     Analisis Data Hasil Penelitian
Analisis data hasil penelitian meliputi:
1.      Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan identifikasi masalah serta studi pendahuluan.
2.      Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan penelitian.
3.      Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan pada setiap siklus tindakan pembelajaran.
B.     Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan pada setiap siklus pembelajaran dan hasil evaluasi keseluruhan tindakan upaya perbaikan pembelajaran.
C.     Kesimpulan dan rekomendasi



VI. PENJELASAN ISTILAH
Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap informasi tindakan, data, dan hasil penelitian perlu dijelaskan istilah-istilah kunci pada judul penelitian sebagai berikut.
A.  Optimalisasi adalah pencapaian hasil terbaik atau tertinggi sesuai dengan kapasitas, kondisi dan situasi saat dilaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini adalah optimalisasi kinerja guru dan hasil belajar siswa.
B.  Metode demonstrasi adalah salah satu metode pembelajaran yang menitik beratkan pada upaya guru menggunakan alat peraga yang jumlahnya sangat terbatas untuk memperjelas konsep dan memfasilitasi kinerja siswa. Dalam penelitian ini alat peraga yang dimaksud adalah ‘benda magnet’.
C.  Pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA dengan topik Gaya Magnet di kelas V Semester 2 Tahun Pelajaran 2007/2008.
D.  Keterampilan proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan proses siswa jenis: observasi dan melaporkan hasil observasi.








VII. JADWAL PELAKSANAAN
Penelitian akan dilaksanakan pada rentang waktu bulan Pebruari sampai dengan bulan Juli 2008. Adapun jadwal kegiatan pokok adalah sebagai berikut.

Tabel 2
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
No.
Kegiatan
Waktu: Bulan ke . . . .
1
2
3
4
5
6
1.
Studi Pendahuluan: orientasi, identifikasi masalah, dan anali-sis masalah, proposal penelitian.
Ö





2.
Pembuatan Instrumen penelitian dan pendalaman literatur.

Ö




3.
Persiapan dan pelaksanaan siklus tindakan pembelajaran

Ö
Ö



4.
Penyusunan Draft Laporan Pene-litian (Bahan Skripsi)



Ö
Ö

5.
Penulisan Final Skripsi





Ö
6.
Penyerahan skripsi untuk ujian sidang





Ö









VIII. DAFTAR PUSTAKA
BPTP Disdik Jabar, (2004) Pengantar Praktik Penilaian Pembelajaran Sains. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.
BPTP Disdik Jabar, (2004) Penilaian Sikap dan Kerja Siswa. Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.
Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kerangka Dasar. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdiknas, (2006). KTSP: Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdiknas, (2003). Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Kegiatan Belajar Mengajar Yang Efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdiknas, (2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Penilaian Kelas. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Depdikbud, (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Edi Hendri M, (2006). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bandung Naskah Buku Ajar untuk UPI Press.
Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD UPP3 FIP (2001). Teori Pembelajaran IPA untuk Sekolah Dasar. UPI. Tasikmalaya.
Wardani, I.G.A.K dkk (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

2 comments:

MEDIA PEMBELAJARAN said...

Bro thanks yaw..... boleh aq minta file asli berupa doc nya????

Unknown said...

Proposalnya lengkap.
Mungkin bisa juga dilihat di:


Contoh Proposal PTK yang Lengkap

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Kesediaannya untuk Berkomentar. Saya Sangat menghargai Setiap Komentar, Masukkan, Saran, dan Kritik yang sekiranya dapat Membangun Blog ini agar lebih baik Kedepannya. Berkomentarlah dengan sopan dan santun & "No Spam"..
Terima Kasih atas Kunjungannya...

 
Design by Materi Belajar Online