Wednesday, August 8, 2012

MAKALAH HELMINTH (CACING)


HELMINTH (CACING)

A. CIRI-CIRI UMUM CACING

Helminth berarti cacing, baik yang hidup secara parasie maupun yang hidup bebas. Helminth (cacing) termasuk dalam golongan Metazoa (binatang bersel banyak) yang dilengkapi dengan jaringan ikat dan organ-organ yang berasal dari ektoderm, endodermdan mesoderm.
Kulit cacing ata kutikula dapat keras atau kuat dan elastis, relatif lembut. Kebanyakan resisten terhadap pencemaan. Dapat dilengkapai oleh spine (spina), Hooks (kait-kait),cutting plate, stylet, untuk melekat, menembus dan merusak jaringan host (inang). Bentukan-bentukan tersebot biasanya terdapat disekitar mulut. Beberapa spesies dilengkapi dengan kelenjer yang sektesinya masuk kedalam mulut cacing dan berfungsi mencema jaringan host(inang) yang digunakan sebagai makanannya atau dapatjuga menyebabkan cacing bermigrasi dalam jaringan host (inang).

Tanda-tanda umum cacing adalah :
1.      Multiseluler
2.      Bilateral  Simetris
3.      mempunyai tiga lapis germ (tripblastik meazoa)
B.     HABITAT CACING ( HELMINTH)
1.       USUS
Habitat cacing (helminth) pada manusia berada pada bagian us if dan somatik. Pada bagian usus halus terdapat beberapa cacing yang hidup adalah Taenia saginata, Tily menolepisnana, Taenia solium, Ascaris lumbri coides, Necator americanus, Strongilides stercoralis, trichinella spiralis, Capillaria philipinensis.
Sedangkan pada bagian Caecum dan Appendine beberapa cacing yang hidup adalah Enterobias Vermicuralis, Trichuris trichiura. Dan di dalam Usus besar terdapat cacing, Enteroius vermicu caris.
2.       SOMATIK
Didalam kelenjar somatik yaitu pada lyymphatik sistem beberapa cacing yang hidup adalah Wucheria brancofti, Brugia malayi, Brugia Timoris.
Jaringan Subhutan juga hidup beberapa cacing seperti Loa-loa,Onchocerra volvulus, Dianculculus medinensis. Pada Paru-paru cacing Strongyloider stercoralis. Di Mesenterium beberapa cacing yang hidup adalah Acanthocheilonema perstans, Mansonella azzardi, dan di Konjungtifa adalah cacing Loa-loa

C.     KLASIFIKASI CACING ( HELMINTH ) NG BERBAHAYA PADA HEWAN DAN MANUSIA
Cacing-cacing yang penting untuk menusia dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu terdiri dari 2 phylum yakni Phylum Nemathelminthe dan Platyhelmintees, Phylum Nemathelmintes terdiri dari.
1.       Klass yaitu klass nematoda. Phylum platyhelminthe
2.       Klass yaitu klass cestoda dan klas trematoda.
Adapun ciri-ciri cacng phylum nemathelminthes adalah Silindris, panjang, Tidak bersegmen, Sere: terpisah, Jantan dan betina, Saluran Pencemaan lengkap, Mempunyai rongga tubuh ( body cavity). Sedangkan ciri-ciri cacing phylum pthatyhelminthes adalah Pipih seperti daun, atau pita/bersegmen, Pada umumnya hemaphrodite, Saluran pencemaan tidak lengkap, Tidak mempunyai rongga tubuh.

1. Klasifikasi class Nemetoda secara lebih rinci digambarkan pada tabel dibawah ini.
Subclass
Order
Superfamily
Genus
Spesies
Aphasmidia (No caudal
chemoreceptors)
Enopida
Trichinelloide
a
Trichnella
Trichuris
Capillaria
T. spiralis
T.trichiura
C.philippinensis

Rhadbitida
Rhabditoidea
Strongyloidea
Metastrongylu
loidea
Oxyuroidea
Ascaridoidea
Strongyloides
Ancylostoma
Necator
Angiostrongylus
Enterobius
Ascaris
S. stercoralis A. duodelale N. americanus A. cant ones is E. vermicuralis A. lumbricoides
Phasmidia (Having caudal chemereceptors)
Filarioidea
Wuchereria
Brugia
Onchocerca
Acanthocheilone
ma
Mansonella
Dirofilaria
Loa
W. bancrovi
B. malayi
O.volvulus
A. perstans
A. strptocerca
Mansonella
Ozzardi
Difolaria
conjungtiva
Loa-loa
Spirurida

Dracunculoidea Dracunculus Drancunculus medinensis.”[2]



2. Klasifikasi Class cestoda terdiri dari 2 Ordo yaitu ordo pseudophyllidea dan ordo cyclopyllidea.
Ordo Pseudopyllidea merupakan superfamili Bothiocephala dengan famili Diphyllobothridae. Genus dipyllobothrium. Ditemukan 2 spesies yaitu dipyllobothrium latum dan diphyllobothrium mansoni.
Ordo Cyclopyllidea dengan superfamili taenioidea yang berasal dari famili taeniidea memiliki 4 genus yaitu genus Taenia, Echinococus, Multiceps dan hymenolepsis spesis Taenia saginata dan Taenia Solium berasal dari genus taenia, echinococcus granulosus dan echinoceccus multilocularis dari genus echinocularis dari genus echinococcus. Dan contoh spesies dari genus multiceps adalah multiceps multiceps dan family dilepididae hanya terdiri dari 1 genus yaitu dypilidium. Contoh spesies dypilidium caninum.”4

3.       Klasifikasi Sistematis Class Trematoda
Class trematode terdiri dari 1 phylum, yaitu Phylum Platyhelminthes. Berasal dari class trematoda, order prosestomata. Dibedakan atas 3 superfamili yaitu schistosomatidae, Paramhistomatoidea, Fascioloidea, Opisthorchioidea, lotrematoidea.

Untuk lebih rinci tentang klasifikasi class treatoda perhatikan tabel dibawah ini:
SUPERFAMILI
GENUS
SPECIES
HABITAT
GEJALA
SCHISTOSOMA
TOIDEA
Schstosoma
S.haematobium
S.mansoni
S.japonicum
Darah
Darah
Darah
Haematuria Disentri Disentri dan Cirrhosis liver
FASCIOLOIDEA
Fasciola
Fasciolopsis
F. hepatica F.buski
Liver biri-biri dan manusia Usus halis
Billiary colic Diare
OPISTHORCHIO
IDEA
Clonorchis Opisthortchis •
Heterophyes
Metagonimus
C. sinensis O. felineus O.viverini H.Heterophyes M.yokogawai
Liver
Liver kucing dan manusia Usus Halus Usus Halus
Jaundice
Jaundice
Diare
Diare
TROGLOTREM
ATOIDEA
Paragonimus
P. westermani
Paru
Haemoptysis


D.     JENIS-JENIS CACING(HELMINTH)
Jenis-jenis cacing yang ada di tubuh manusi yang berasal dari klass nematoda  diantaranya adalah Trichinella spiralis, Trihinella Trichuiura, ancylostoma duodenale, necator americanus, ascais lumbricoides, Brugia malaya, loa-loa, mansonella ozzadi, wuchereria bancobri.
Sedangkan yang berasal dari klass cestoda banyak diantarana yaitu Diphiyllobothrium latum, diphiyllobathrium mansoni, taenia saginata, taenia solim, " achinococcus granulosus, echinicoccus multilocularis, Hymenolepsis nana, Hymenolepsis diminuta.

Untuk spesis yang hidup dalam tubuh manusia adalah faschiola hepatica, faschiola busci, schistosoma haematobium, schistosoma mansoni, schistosoma japonicum, paragonimus wetermani, metagonimus yokogawai, clonorchis sinensis, ^ opisthorchis felineus, opisthorchis viverini.”5

E.     SIKLUS HIDUP CACING (HELMINTH)
1.      Siklus hidup Ascaris Pumbricoides
            Manusia adalah satu-satunya hospes defmitif.
Tahap-tahap dari siklus hidup cacing ini adalah :
Telur yang terdapat pada tinja Merupakan telur yang fertil dan tak bersegmen ( unsegmented ovum ). Tidak infektif. Petumbuhan telur ditanah sampai menjadi telur infektif butuh waktu kurang lebih 3 minggu, dan lebih optimal ditanah yang teduh, berlumpur, dan bersuhu ± 25° C,Unsegmental ovum berkembang menjadi larva, telur merisi larva. Telur yang berisi larva ini infektif. Kemudian Telur tertelan, menetas dalam lumen usus, dan larva keluar, dibagian atas usus halus.Selanjutaya Migrasi larva keparu-paru ( Lung Migration ).Larva yan baru menetes menembus dinding usus halus, sampai ke vena porta, kejantung kanan, keparu dan berhenti serta tumbuh dan mengalami moulting 2 kali dalam alveoni paru. Migrasi ini berlangsung selama 10-15 hari. Setelah itu Dari alveoli bermigrasi menuju bronkhus, pharynx, larynx dan akhimya ikut tertelan masuk kedalam lambung dan Di usus halus moulting satu kali lagi, cacing tumbuh menjadi dewasa dan setelah jantan dan betina kawin, beina sudah dapat menghasilkan telur kurang lebih 2 bulan sejak inveksi pertama. Periode ini disebut dengan periode pre­patent.”6

2.      Siklus Hidup Cacing Tambang
                        Telur yang keluar bersama faeces tidak infentik, biasanya berisi blastomere. Perkembangan di tan ah. Perkembangan telur di atas tanah dipengaruhi oleh beberapa keadaan yang optimal untuk pertumbuhan telur adalah ditanah yang lembab, gembur, berpasir, teduh dan hangat. Disini telur akan menetas dan keluar larva stadium 1 (rhabditoid larrva) yang panjangnya kurang lebih 0,25-0,30 milimeter. Stadium yang aktif makan bahan-bahan organik dan bakteri di sekitarnya. Bentuk dari rhabditiform  larva inindapat dikenal dari buccal caviti yang terbuka panjang. Dan Oesphagus yang muskular dan berbentuk botol sepanjang 1/3 anterior panjang tubuh, Rectum yang pendek, Genital primordial yang tidak jelas, Pertumbuhan telur menjadi lambat pada faeces yang encer atau bahkan mungkin terhenti bila bercampur dengan urine, selanjutnya Larva terus tumbuh dan dalam waktu 6-8 hari kemudian setelah moulting dua kali tumbuh menjadi larva stadium III (filariform) yang dapat dikenal dari, Bentuknya yang relatif langsing panjang 500-600, Buccal cavity menutup, Oesoghagus yang muscular dan memanjang, Stadium ini menjadi bentuk yang non feeding dimana tubuhnya tertutup oleh selaput/sheath/cuticula mulai dari ujung anterior sampai posterior sebagai bahan protektive. Bentu ini invektif untuk manusia dan dapat bertahan lama di atas tanah sampai beberapa minggu. Pada stadium ini dapat dibedakan karena filariform larva Necator amaericanus sheath yang membungkus tubuh nampak adanya garis-garis / striae tansversal, sedang pada Ancylostoma duodenale tidak.
                        Inokulasi dan Penetrasi melalui kulit kejaringan, Bila sebelum periode infektif (filariform larva ) teijadi kontak dengan kulit manusia, maka filariform larva akan menebus kulit dan masuk ke jaringan secara aktif. Biasanya yang sering adalah kulit inter digiti melalui follicle rambut, atau epidermis yang mengulupas, penetrasi ke lapisan di bawahnya, sampai kelapisan corium dan lapisan subcutan sampai ke venulae biasanya mati dan diphagositisis.
                        Larva yang berhasil mencapai peredaran darah melalui venulae/pembunuh lymphe, dengan mengikuti peredaran darah vena sampai kejantung kanan, paru- paru mengalami lung migration dan kembali tertelan masuk kedalam usus dan kemudian mengadakan moulting lagi yang ke 3.

                        Tiba dihabitat, setelah sampai di usus halus larva melepaskan kulitnya lalu melekatkan diri pada mucosa / vili usus, tumbuh dan mengadakan deverensiasi sexuil sampai menjadi dewasa dan terbentuk mulut yang sempuma, waktu yang dibutuhkan meulai kulit sampai cacing dewasa betina menghasilkan telur kurangdari 5 mingu atau lebih, Infeksi juga bisa teijdi melalui mulut dimana filariform larva tertelan dan langsung sampai keusus dan tumbuh menjadi dewasa tanpa melalui lung migration.”
                       
3.      Siklus Hidup Strongiloides Stercoralis
Siklus hidup yang lengkap dapat terdiri satu atau lebih dari fase-fase di bawah ini pada saat yang sama atau tidak.
a.          Indirect development ( pertumbuhan tak langsung )
                        Berdasarkan atas pertumbuhan bentuk bebas (free living) di atas tanah dan baru mengadakan perubahan menjadi bentuk parasitik bila keadaan tak memungknkan lagi untuk hidup bebas ( rhabditoid larva-dewasa-telur- rhsbditoid larva-dewasa dan seterusnya)
b.     Direct develoment:
Terjadi dalam tubuh manusia, yang dimulai dari masuknya filariform larva kedalam tubuhmanusia yang siklusnya sesuai dengan siklus hidup hidup cacing tambang. Filariform larva yang masuk menembus kulit akan mengiuti aliran darah dan sampai di paru-paru ( lung migration ) dan seterusnya seperti cacing tambang dan akan menjadi dewasa di dalam usus halus. Baik bentuk parasitik maupun yang free living setalah kawin dan yang betina menghasilkan telur, telur tersebut dengan segera menetas menjadi rhabditiform larva dalam beberapa jam sehingga jarang kita temukan tekumya dalam faeces penderita. Larva akan dikeluarkan bersama faeces ke dunia luar untuk mengikuti kehidupan yang free living atau parasitik lag bila keadaan tersebut tak memungkinkan.
a.       Auto infection :
Dalam keadaan tertentu mungkin teijadi pembentukan filariform larva dalam lumen usus, sehingga teijadi autoinfection secara internal dimana filariform larva menemukan dinding usus atau pun melalui perihal dari penderita yang sama. Pada auto-infectiondapat teijadi reinfeksi yang persistent atau hyper-infeksi.”

F.      SIKLUS HIDUP GRATHOSTOMA SPINIGERUM
Gnatthostoma spinigerum dewasa tinggal pada tumor dinding usus dari kucing atau anjing. Kemudian Telur dikeluarkan oleh cacing dewasa dari tempat lesi tersebut yang kemudian keluar bersama faeces masuk kedalam air. Di dalam air telur berkembang embryonated yang kemudian menetas keluar larva stadium I, Larva stadium I bergerak bebas di dalam air dan bila tertelan oleh intermediate host I (cyclops) maka didalam tubuh cyclops berkembang menjadi larva stadium II. Bila cyclops tersebut dimakan oleh intermediate host II (ikan, katak atau ular) maka larva stadium II akan berkembang menjadi larva stadium III dalam tubuh binatang-binatang tersebut. Bila intermediate host II dimakan oleh Definitif host maka larva akan tumbuh menjadi cacing dewasa. Manusia terinfektir bila makan Intermediate host II yang kurang sepuma memasaknya. Tetpi dalam tubuh manusia tak dapat berkembang menjadi dewasa (tetap stadium III) dan mengadakan migrasi.

G.    SIKLUS HIDUP ENTEROBIUS VERMICULARIS
Defenitive host : manusia( manusia merupakan satu-satunya host dari enterobius vermicular is). Intermediate host tidak dipurlikan.
Cacing betina yang gravit, pada malam hari bermigrasi ke daerah perianal tempat telur-telumya dikeluarkan dalam kelompok-kelompok yang disebabkan oleh kontraksi uterus dan vagina k arena rangsangan suhu yang berbeda dan lingkungan udara. Telur jarang dikeluarkan dalam rongga usus. Telur yang diletakkan didaerah perianal dalam 4-6 jam menjadi infektif. Infeksi teijadi bila telur yang infektif tertelan oleh manusia. Bila telur tertelan oleh manusia maka dinding telur akan dicema oleh ensin penceman, sehingga larva keluar (menetas) dalam usus halus.
Ia akan tetap dalam usus halus sampai menjadi dewasa muda (adolescence). Setelah sexualy mature, cacing jantan da betina mengadakan kopulasi. Yang jantan akan segera mati, sedang yang betina setelah gravid, akan mengadakan migrasi dari usus halus menujuk usus besar (cacum, colon, appendix), sampai saatnya bertelurdimana ia akan mekuju kedaerah perineal,parineal (pada malam hari) untuk meletakkan telur-telumya. Siklus hidup mulai dari telur tertelan sampai menjadi cacing betina hamil berimigrasi keperianal berlangsung selama 2-4 minggu.

H.    SIKLUS HIDUP FASCIOLA HEPATICA
Definitif host adalah binatang ternak, (mamalia/herbivora), biri-biri, kambing, rusa, kelinci, terkadang ditemukan juga pada manusia.
Habitat cacing dewasa : hati dan saluran empedu Intermediate host I, yaitu water snail (Lymnaea truncatula) dan sebagai Intermediate host II yaitu tumbuh-tumbuhan air {water crass, water caltrop, trapa bicomis, trapas natans)
Cacing dewasa hidup di saluran empedu menghasilkan telur yang keluar bersama faeces host. Bila telur jatuh kedalam air tawar maka telur akan mengalami pemasakan. Untuk pemasakan ini diperlukan waktu antara 9-15 hari, dengan temperatur optimum 22-25°C. Setelah telur menetas maka keluarlah larva I (miracidium). Miracidium berenang bebas didalam air mencari keong air yang bertindak sebagai inteediate host I, kemudian menembus tubuh keong dan didalam tubuh keong miracidium mengalami perkembangan menjadi sporocyst. Sporocyst menghasilkan redia I yang kemudian menghasilkan daughter redia (redia II). Dan kemudian keluar bentukan yang disebut cercaria. Cercaria keluar dari tubuh keong, berenanng bebas dalam air, kemudian menempel pada tumbuh-tumbuhan air, di situ cercaria melepaskan ekomya dan membentuk cysta (encystasi) menjadi metaceraria (bentuk infentif) yang siap menginfeksi hospes berikutnya.
Manusia atau binatang temak dapat terkena infesi bila makan tumbuh-tumbuhan air atau minum air yang kurang sempuma memasaknya yang mengandung metacercaria. Metacercia dalam duodenum mengalami excystasi; menjadi cacing muda yang kemudian menembus diding usus ke rongga peritoneum dan menembus capsula hepatitis, sampai kesaiuran empedu. Dalam saluran empedu cacing tumbuh menjadi dewasa yang kemudian bertelur (cacing bertelur sekitar 3-4 bulan setelah infeksi).”11

I.       SIKLUS HIDUP FREMATODA DARAH (SCHISTOSOMA)
       Telur-terlur dari tubuh hospes mamalia dikeluarkan bersama urin/ faeces (tergantung spesiesnya), ke air dalam keadaan sudah embryonated. Apabila di dalam air telur menetes, larva yang bercilia (miracidium) keluar dan berenang bebas di dalam air, mencari keong yang cocok sebagai intermediate hostnya. Setelah ketemu keong yang sesuai, miracidium menembus jaringan lunak keong.
Didalam tubuh keong miracidium menjadi sporocyst (larva stadium-I) dan terus tumbuh menjadi daughter sporocyst. Setelah 4-7 minggu sporocyst pecah, larva stadium-2 (cercaria) keluar dari tubuh snail dan berenang bebas didalam air (tidak ada stadium radia). Dalam waktu 48-72 jam cercaria hharus menembuskan hospes mamalia yang baru dan bila tidak mereka akan mati. Infeksi terjadi melalui kontak antara kulit hosses defmitif dengan air yang mengadung cerceria, misalnya pada waktu mandi atau mencuci di sungai/ danau.
Cerceria menembus kulit secara aktif, dan dalam beberapa menit melepaskan ekomya menjadi schistomosomulae, memaski ena-vena perifer dan mengikuti aliran darah, sampai kejantung kanan dan jaringan paru. Sebagian schistosomal is, ikut aliran darah darah ke jantung kiri lalu kesirkulasi sisematik, aortaabdomalis, lalu ke arteria mesentaria, kapiler usus kembali ke sistim vena porta. Sebagian lagi ada yang menembus diafragma dan tiba di hepar dan sistem potal. Pertumbuhan menjadi dewasa teijadi di dalam hepar, dan cacing yang berpasangan sudah bisa ditemukan setelah 26 hari.
Kebanakan cacing meningkankan epar bila sudah dewsa dan kawin lalu bermigrasi ke plexus vesicalis (schistosoma haematobium) atau plexus mesentericus (schistosoma japanicum, schistosoma mansoni). Waktu yang diperlukan sejak masuknya cerceria hingga ditemukannya telur di urin atau faeses adalah 30-40 hari atau lebih.”12

J.      SIKLUS HIDUP FASCIOLA BUSKI
Telur imatur. Unembryonated dikeiuarkan dari usus bersama faeces ke dalam air. Di dalam air isi telur berkembang menjadi larva → telur menjadi matur. Telur menetes, keluar miracidium. Miracidium masuk kedalam tubuh snail (IH I) berkembang menjadi sporocyst (4a), radia (4b) dan cercaria (4c). Cerceria keluar dari tubuh snail dan berenang bebas di air, kemudia menempel pada tumbuhan air (IH II). Encystasi menjadi metacerceria pada tumbuhan air yaitu water caltop (Trapanatans di cina), trapa bicomis di Taiwan, India dan Thailand.
Water chestnut (eliocharis tuberose di Cina Selatan. Manusia atau babi dapat terinfeksi bila memakan tumbuhan air yang mengandung metacerceria. Pada manusia umumnya karena mengupa water caltrop/ water chestnut dengan gigi sebelum dimakan. Dalam duoodenum metacerceria akan mengalami eksistasi dan menempel pada dinding usus. Tumbuh menjadi cacing dewasa dalam waktu ± 3 bulan. Cacing dewasa dapat hidup sampai 1 tahun

K.    SIKLUS HIDUP ENTAMOEBA HISTDISTICA
Manusia merupakan defenisi host dan sumber inveksi. Transmisinya melalui makanan/ minuman yang terkontaminir oleh ripe cyst, dibawa oleh lalat dan kecoa yang merupakan vektor mekanisnya.
Siklus hidup dimulai dari manusia dari mansia menelan makanan/ minum yang terkontaminasi oleh parasit tersebut, dilambung parasit tersebut tercema, tinggal bentuk kista yang berinti empat (kista masak) yang tahan terhada asam lambang masuk ke usus.
Dalam pertumbuhan moeba ini mengeluarkan enzymproteolytik yang melisikan jaringan disekitamya kemudian jaringan yang mati tersebut diabsorpsi dan dijadikan makanan oleh amoeba tersebut. Amoeba yang menginvasi jaringan mengajar dari jaringan yang mati kejaringan yang sehat, dengan jalan ini amoeba dapat memperluas dan memperdalam lesi yang timbulkannya, kemudian menyebar melalui cara percontinuitahum, ematogen ataupun lymphogen ditimbulkannya mengadakan metastase ke organ-oragn lain dan karena beberapa keadaan, kekuautan invasi dari parasit menurun juga dengan meningkatkannya ertahanan dan toleransi dari host maka lesi mulai mengadakan perbaikan. Untuk nemeruskan kelangsungan hidupnya mereka lalu mengadakan encystasi, membentuk kista yang mula-mula berinti satu, membelah menjadi dua, akhimya menjadi berinti empat kemudian dikeluarkan bersama-bermsama tinja untuk membuat siklus hidup baru bila kista tersebut tertian oleh manusia yang lain. Pada penderita disentri amuba yang ikut jumlah kista yang dikeluarkan kecil atau malahan tidak ada, tetapi pada infeksi menaun dan pada “cyst passer” yang dikeluarkan terutama kista.
 F.     CACING (HELMINTH) YANG MENYERANG MANUSIA
1.      Cacing yang menyerang anak-anak :
Beberapa cacing yang menyerang anak-anak dan menimbulkan jenis-jenis penyakit adalah Cacing cambuk (trchuris trichiura), cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)cacing kremi, cacing gelang.”
2.      Cacing yang menyerang orang dewasa :
a.       Necator americanus dan ancylostoma duodenale.
Cacing tambang parasit adalah cacing parasit (nematoda) yang hidup pada usus kecil inangnya, manusia. Ada dua spesies cacing tambang yang bisa menyerang manusia, ancylostoma duodenale dan necator americanus. Necator americanus banyak di temukan di Amerika, Sub-sahara Afrika, Asia tenggaran, Tiongkong, and Indonesia.

b.      Ascaris
Sepupu yang lebih besar dari cacing tambang (ookworm), ascariss adalah cacing bulad berukuran raksasa yang dapat mencapai sepanjjang 40 cm, sedikit lebih besar 1 cm.
c.       Guinea worm (cacing guinea)
      Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini adalah dracunculiasis. Bentuk cacing ini panjang seperti pagethi bia sudah besar bahkan dapat mencapai 1 meter. Biasanya cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia dari air yang terkontaminasi ole telur-telur cacing Guinea yang telah dimakan oleh kutu air
d.      Cacing Pita (Tapeworm/ Taenia)
     Cacing pita ini sebemanya memiliki 3 jenis berdasarkan tempat hidupnya yaitu : pada sapi, pada babi dan pada ikan. Besamya sekitar 10 cm panjang dewasa,, parasit cacing pipih dapat tumbuh hingga lebih dari 12 cm di beberapa situasi. Besenjata dengan pengisap kuat dan gigi. Cacing ini hidup disaluran pencemaan manusia. Temak atau binatang lain dan terdapat dalam daging serta mengeliat dalam tubuh
e.       Cacing Filaria
     Cacing filaria mempunyai inang perantaraan hewan Arthopoda, misalnya pada nyamuk, dan inang tetap yaitu mausia pada bagian pembuluh gelah bening. Pada siang hari, larva berada di paru-paru atau dipebuluh darah besar. Pada malam hari, cacing pindah ke pembuluh aleri atas dan vea perifer di dekat kulit. Apabila cacing yang mati menyumbat pembuluh getah benig, maka menyebabkan pembengkakan atau terjadinya penyakit kaki gajah (elephantiasis). Mikrofilaria dapat masuk kedalam tubuh manusia malalui gigitan nyamuk Culex.

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Kesediaannya untuk Berkomentar. Saya Sangat menghargai Setiap Komentar, Masukkan, Saran, dan Kritik yang sekiranya dapat Membangun Blog ini agar lebih baik Kedepannya. Berkomentarlah dengan sopan dan santun & "No Spam"..
Terima Kasih atas Kunjungannya...

 
Design by Materi Belajar Online